Kadispar Bali Minta Imigrasi Usir Bule Perempuan yang Pose Telanjang di Pohon Sakral Pura Babakan
ILUSTRASI/ BANDARA NGURAH RAI BALI/DOK VIA ANTARA

Bagikan:

DENPASAR - Kepala Dinas Pariwisata (Kadispar) Provinsi Bali, Tjok Bagus Pemayun meminta imigrasi untuk mendeportasi dan mencekal bule perempuan bila terbukti telanjang di pohon raksasa yang disakralkan di Pura Babakan, Desa Tua, Kecamatan Marga, Kabupaten Tabanan, Bali.

"Kalau itu benar, saya sudah berkoordinasi dengan Kadis Pariwisata Kabupaten Tabanan dan imigrasi. Kalau memang bisa dideportasi, dideportasi saja. Bahkan dicekal tidak boleh lagi ke Bali itu," kata Pemayun saat dihubungi, Rabu, 4 Mei.

Namun, Dispar masih menunggu penyelidikan kebenaran foto bule perempuan telanjang di pohon sakral Pura Babakan Bali.

"Apa itu benar foto itu, apa itu editan atau bagaimana. Tapi terlepas  dari editan atau tidak, itu sudah bertentangan dengan budaya Bali karena kita dengan visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali, pariwisata kita ingin berkualitas," imbuh Pemayun.

Selain itu, pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Tabanan, Bali, serta berkoordinasi dengan pihak kepolisian setempat untuk mengetahui peristiwa sebenarnya.

"Saya sudah berkoordinasi dengan Kadis Pariwisata Tabanan untuk mengecek dan pagi itu sudah dicek semua dan berkoordinasi dengan kepolisian dan biasanya kalau masuk tempat itu ada penjaganya dan menurut Kadispar Pariwisata tidak ada di sana masuk (seperti itu) mudah-mudahan itu tidak seperti yang kita duga," harapanya.

Sesuai dengan visi Gubernur Bali Wayan Koster yang tidak ingin ada wisatawan tak menghormati budaya Bali, pihaknya meminta imigrasi bertindak tegas.

"Bapak Gubernur jelas dengan visinya beliau tidak ingin ada wisatawan mancanegara yang seperti ini lagi. Biar tidak terjadi lagi begini," katanya.

Selain itu, Dispar Bali berkoordinasi dan berkirim surat ke seluruh kepala dinas pariwisata di Bali serta komponen pariwisata agar menjaga tempat destinasi yang dikelolanya.

"Kami juga akan menyurati airlines atau tour operator yang di luar negeri ketika akan berkunjung ke Bali begini loh aturannya, tidak boleh lagi bertentangan dengan budaya Bali. Karena kita ingin pariwisata Bali yang berkualitas dalam artian kualitas itu menjaga budaya, alam dan termasuk dengan krama Bali sendiri seusai dengan visi Gubernur Bali, Nangun Sat Kerthi Loka Bali," ujar Pemayun.