Bagikan:

JAKARTA - Kepala Bagian Humas dan Umum Direktorat Jenderal Imigrasi Kementerian Hukum dan HAM, Arya Pradhana Anggakara memastikan, Kingsley Chukwuebuka alias KC (35) Warga Negara (WN) Nigeria yang tewas di Rumah Detensi Imigrasi (Rudenim) Jakarta Barat, diduga akibat serangan jantung dan kelelahan.

Menurut Arya, sebelum meninggal dunia, Kingsley dan beberapa deteni asal Nigeria lainnya sempat melakukan perlawanan fisik kepada petugas Rudenim dan petugas dari Polsek Kalideres yang membantu pengamanan. Para deteni itu menolak saat akan dipindahkan ke blok sel lainnya.

"Pemindahan deteni ini sempat ricuh, sehingga petugas menghentikan proses dan melakukan persuasif kepada deteni. Petugas menemukan deteni bernama Kingsley Chukwuebuka sudah terlihat lemas dan kelelahan. Kingsley dibawa ke Rumah sakit, kemudian dia dinyatakan meninggal," kata Kepala Bagian Humas dan Umum Direktorat Jenderal Imigrasi Kementerian Hukum dan HAM, Arya Pradhana Anggakara dalam keterangan resminya, Kamis 11 November.

Tim dokter, sambungnya, sempat memberikan tindakan pacu jantung atas persetujuan istri Kingsley yang berinisial FR, Warga Negara Indonesia (WNI).

Selain itu, lanjut Arya, pihak dokter juga menanyakan riwayat kesehatan Kingsley kepada istrinya dan memberikan keterangan bahwa Kingsley punya riwayat hipertensi dan jantung sejak 2018.

"Menurut pengakuan istrinya, Kingsley diketahui sakit hipertensi dan jantung. Hal ini dibuktikan dengan hasil rekam medis Kingsley saat diserahterimakan di Rudenim Jakarta pada 27 Agustus 2021," ujarnya.

Sementara, Kapolsek Kalideres Kompol Hasoloan Situmorang masih menunggu hasil autopsi jenazah Warga Negara (WN) Nigeria berinisial KC (31) yang ditemukan tewas di kantor Rumah Detensi Imigrasi (Rudenim), Kalideres, Jakarta Barat.

"Permintaan dari pihak keluarga di autopsi. Kita masih menunggu hasilnya dari dokter forensik seperti apa," kata Kompol Hasoloan saat dihubungi VOI, Kamis 11 November.

Awalnya korban inisial KC dilaporkan tergeletak pingsan dan kemudian dibawa ke Rumah Sakit Mitra Keluarga oleh pihak Rudenim dan dinyatakan meninggal dunia.

"Jenazah sudah dirujuk ke RSCM untuk dilakukan pengecekan oleh tenaga medis. Untuk mengetahui penyebab kematiannya," ujar Kapolsek.