Bagikan:

SURABAYA - Panglima TNI, Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, bangga mengenang Surabaya di penghujung masa jabatannya, karena mengawali kariernya dari Kota Pahlawan.

"Saya dulu daftar AKABRI dari Surabaya," katanya di Surabaya dikutip Antara, Rabu, 10 November.

Panglima TNI berada di Surabaya memberikan semangat dan bertemu dengan 200 perwira TNI AL di geladak KRI Makassar-590. "Di penghujung masa jabatan, rasa bangga bisa berdiri di tengah prajurit AL, karena hampir selama empat tahun terus mendukung pelaksanaan tugas pokok saya dalam rangka tugas negara yang cukup berat, mulai dari ancaman non alam, maupun operasi yang telah dilaksanakan bersama," ujarnya.

Karena itu bertepatan dengan Hari Pahlawan, 10 November 2021, dia sengaja datang ke Surabaya dalam rangka ingin bertemu dengan perwira TNI AL yang selama ini selalu bersama-sama dalam penanggulangan COVID-19.

Panglima TNI berpesan, Surabaya merupakan model miniatur TNI AL, sekaligus interoperabilitas TNI dalam konsep operasi gabungan, karena semua perangkat TNI AL berada di Surabaya, mulai dari Kodiklatal, AAL, Komando Armada II TNI AL, Pusat Penerbangan TNI AL, Pasukan Marinir 2, Pangkalan Udara TNI AL, sampai Pangkalan Utama TNI AL V/Surabaya, dan RS TNI AL dr Ramelan.

Marsekal Hadi mendorong agar TNI AL semakin maju di tengah berbagai tantangan yang dihadapai, khususnya terkait perkembangan teknologi yang semakin pesat.

Sementara itu, Kepala Staf TNI AL Laksamana Yudo Margono, mengaku telah merasakan kepemimpinan Tjahjanto dan meneladani kepemimpinannya.

"Saya sendiri sudah merasakan sejak menjadi Pangkolinlamil, Pangkoarmada I, Pangkogabwilhan I, sampai saat ini menjabat Kasal sangat paham bagaimana beliau memimpin dengan humanis, bagaimana memimpin dengan konsisten pada tugas pokok yang diemban. Sehingga kami dapat melaksanakan program pokok TNI AL dengan baik berkat kepemimpinan Panglima TNI, Marsekal Hadi Tjahjanto," katanya.

Margono mengaku berterima kasih atas dedikasi dan pengabdian Tjahjanto, khususnya saat menjabat sebagai panglima TNI.

Menurut dia, kepemimpinan Tjahjanto bisa menjadi teladan bagi prajurit dan generasi penerus TNI.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo telah mengajukan nama Kepala Staf TNI AD, Jenderal TNI Andika Perkasa, sebagai calon tunggal panglima TNI, yang akan menggantikan Tjahjanto. Andika Perkasa sudah disetujui DPR menjadi Panglima TNI.