Bagikan:

SURABAYA - Terduga teroris yang ditangkap Densus 88 Anti Teror di Kabupaten Gresik, Jawa Timur, memiliki puluhan buku jihad.

Buku-buku tersebut diketahui ketika Densus 88 melakukan penggeledahan di rumah kontrakan terduga teroris di Jalan Granit Kumala Perumnas KBD, Desa Petiken, Kecamatan Driyorejo, Kabupaten Gresik, Jawa Timur, Kamis, 9 November. 

"Saya tadi melihat ada buku-buku berisi tentang jihad di rumah bersangkutan," kata Ketua RT 01, RW 15, Granit Kumala, Perumnas Kota Baru Driyorejo (KBD), Desa Petiken, Kecamatan Driyorejo, Sarpan, dikonfirmasi. 

Pria berusia 61 tahun itu mengaku diajak Tim Densus 88 untuk menyaksikan penggeledahan rumah kontrakan terduga teroris berinisial AS, 44. Hasilnya, ditemukan puluhan buku berisi tentang jihad. 

"Sesuai apa yang saya lihat tadi, sekitar 60an buku yang disita, sepintas bacaan tentang Jihad, lalu ada tiga laptop, tadi bukunya ditempatkan di dua kardus mie instan dan laptopnya dimasukkan ke tas," ujarnya. 

Menurut Sarpan, petugas gabungan dari kepolisian mendatangi rumah AS sekitar pukul 08.00 WIB. Di waktu dan lokasi yang sama, dia diminta hadir untuk menyaksikan penggeledahan tersebut. 

"Petugas datang ke sini untuk menggeledah, ada dari Polsek Driyorejo dan Polres Gresik, kurang lebih 20an orang, pakaian polisi, sisanya pakaian preman," katanya. 

Sarpan mengatakan, proses penggeledahan tak hanya disaksikannya seorang diri. Tapi, juga bersama Ketua RW 15 dan Kepala Desa Petikan, Mardi Utomo. "Saya tadi sempat dengar, infonya Pak AS sudah diamankan terlebih dulu oleh petugas," ucapnya.

Sarpan mengungkapkan, penggeledahan rumah kontrakan terduga teroris sempat membuat heboh warga sekitar. 

"Akses keluar masuk gang di sekitar rumah yang bersangkutan di jaga oleh polisi. Jadi ketika ada warga yang berhenti di depan gang untuk mengambil foto, maka dilarang oleh polisi," ujarnya.