Bagikan:

JAKARTA - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan akan mengejar mati-matian vaksinasi COVID-19 bagi masyarakat berisiko terutama lansia.

"Memang lansia ini lebih sulit. Teman-teman saya yang dokter dan perawat, orang tuanya lansia diajak (vaksinasi) aja belum tentu mau," kata Budi Gunadi Sadikin dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi IX dikutip Antara, Senin, 8 November.

Menurut Budi dibutuhkan trik khusus untuk mengajak kaum lansia divaksin COVID-19, sebab cakupan vaksinasinya baru berkisar 42 persen.

Kemenkes bekerja sama dengan unsur terkait seperti TNI-Polri, kelompok masyarakat, pecinta alam seperti Wanadri dan Mapala untuk meningkatkan laju vaksinasi pada lansia.

"Kita akan mati-matian mengejar masyarakat berisiko tinggi terutama lansia," katanya.

Secara medis, kata Budi, vaksinasi diberikan kepada masyarakat berbasis risiko masuk rumah sakit dan paling berisiko wafat.

"Bapak Presiden juga bilang, itu semua lansia harus dikejar. Karena kalau nanti ada kenaikan lagi, ini yang masuk rumah sakit dan wafat dan itu kejadian di Eropa dan Singapura. Pasien yang masuk rumah sakit dan wafat adalah para lansia yang tidak disuntik vaksin COVID-19 kemudian tertular," ujarnya.

Menurut Menkes, situasi yang sama juga terjadi pada vaksinasi untuk penduduk di daerah pedalaman sebab membutuhkan skil khusus untuk bisa menembus kawasan tersebut.

Kemenkes bersama pihak terkait telah menemukan metode efektif untuk menjangkau vaksinasi lansia maupun masyarakat di pedalaman.

"Penduduk yang memang selama ini sulit dimasuki seperti daerah Madura, Sumatera Barat, Papua, Aceh itu adalah daerah-daerah yang relatif sulit," katanya.

Namun dengan bantuan dari TNI-Polri serta komunitas pecinta alam, kata Budi, vaksinasi sudah bisa dijangkau oleh masyarakat pedalaman.