JAKARTA – Untuk menjaga warisan budaya, generasi muda atau kaum milenial diharapkan bisa bisa terus melestarikan budaya bangsa, khususnya budaya Sunda. Hal itu disampaikan oleh salah satu penjual wayang golek yang berjualan di Jalan Braga, Kota Bandung, Jawa Barat.
Ramdan Kosasih (61), penjual wayang golek di Braga, mengatakan generasi muda tidak boleh melupakan budaya. Pasalnya kekayaan budaya bangsa berpotensi diklaim oleh pihak lain.
"Masyarakat juga perlu lebih mengenal bahwa di budaya Sunda ini ada seperti Punakawan, Semar, Cepot, dan wayang lainnya," kata Ramda, dikutip Sabtu 6 November.
Menurutnya akhir-akhir ini ia lebih kerap dikunjungi oleh masyarakat lokal dan juga generasi muda. Pasalnya kini turis mancanegara tidak sering mengunjungi Kota Bandung karena dalam situasi pandemi.
Karena tidak adanya turis mancanegara, maka masyarakat lokal sendiri yang menurutnya perlu mempertahankan budaya wayang itu.
"Dulu sering ada turis ke sini setiap berkunjung ke Braga, turis memang suka budaya-budaya yang otentik seperti ini," katanya.
BACA JUGA:
Dari segi penjualan, menurutnya kini ia tidak menargetkan jumlah penjualan dalam rentang waktu tertentu. Pasalnya kini ia lebih fokus mengisi waktu untuk bisa menularkan kecintaan terhadap wayang sambil melakukan penjualan.
"Dulu penjualan ada targetnya, kalau sekarang ya menyesuaikan dengan kondisi saja, kadang dua atau tiga hari sepi, sekarang sih mengisi waktu dengan wayang juga mengisi hari tua saya," kata dia.
Adapun wayang yang ia jual merupakan hasil produksi dari rekan-rekan senimannya yang berada di Bandung. Wayang-wayang yang ia jual memiliki rentang harga mulai dari Rp50 ribu hingga Rp1 juta.
"Kalau saya tetap optimis budaya wayang ini tetap lestari, karena sekarang di sekolah-sekolah juga masih ada pengetahuan tentang wayang ini, mulai dari SD dan SMK juga," kata Ramdan.