GARUT - Ribuan warga antusias datang untuk menonton pagelaran kesenian Sunda wayang golek dari Giri Harja 3 Putra yang diselenggarakan oleh tim Sa-Jawa Barat Ganjar (Sajajar) sebagai relawan Ganjar Pranowo-Mahfud MD di lapangan Desa Sukarame, Kecamatan Leles, Kabupaten Garut, Sabtu 4 November malam.
Warga dari berbagai kalangan usia sudah ramai memadati lapangan terbuka sekitar pukul 19.00 WIB, jauh sebelum pagelaran wayang golek dimulai sekitar pukul 22.00 WIB.
Warga berkumpul di lapangan menghadap panggung megah yang didesain menarik berikut terdapat lampu-lampu yang mewarnai panggung sehingga menunjukkan kesan semakin terlihat megah.
Pagelaran wayang golek dengan Dalang Giri Harja 3 Putra, Yogaswara Sunandar itu menampilkan wayang dengan terampil, terlebih saat menghadirkan para tokoh wayang.
Terutama saat dalang menunjukkan wayang tokoh cepot, maupun berbagai tokoh menarik, unik, dan lucu lainnya langsung disambut meriah oleh masyarakat yang menontonnya.
Dalang dengan memainkan tokoh wayang cepot menyampaikan pesan tentang pemimpin yang harus membela rakyat, pemimpin yang menjadikan rakyat sebagai tuannya yakni "Tuanku Rakyat".
Dalam pagelaran wayang itu Cepot menyampaikan bahwa tokoh pemimpin yang sudah teruji yakni Ganjar Pranowo, dia pernah menjabat sebagai anggota DPR RI dua periode, kemudian Gubernur Jawa Tengah dua periode juga.
Cepot menyampaikan kepada masyarakat untuk menjaga lembur, menjaga ulama, menjaga budaya, dan menjaga ketahanan pangan.
Selain itu menyampaikan tentang Ganjar Pranowo merupakan keturunan ulama besar yang tentunya kepemimpinan Ganjar Pranowo sesuai dengan karakter warga Jawa Barat.
Pagelaran wayang golek disambut antusias warga yang berbondong-bondong datang menyaksikan kesenian daerah ke lapangan Desa Sukarame sampai pagelaran itu berakhir dini hari.
Kepala Desa Sukarame Isep mengatakan, hampir semua warga Desa Sukarame dari mulai anak-anak sampai orang tua semuanya hadir untuk menyaksikan pagelaran wayang golek Giri Harja 3 Putra itu.
Kegiatan yang diselenggarakan Sajajar itu, kata dia, dalam rangka memperingati Hari Sumpah Pemuda yang menyampaikan pesan kepada masyarakat untuk selalu membangun kebersamaan, menjaga lembur, budaya, dan menjaga ulama.
Desa Sukarame, kata dia, sebagai desa yang menerima manfaat tempat diselenggarakannya pagelaran wayang golek itu tentu bersyukur karena warga Desa Sukarame mendapatkan hiburan sekaligus silaturahmi.
Menurut dia pagelaran seni wayang golek tidak hanya memberikan hiburan sekaligus melestarikan kesenian daerah, tapi telah memberikan dampak mendongkrak perekonomian masyarakat.
"Ekonomi jadi hidup, ada pedagang," kata Isep.
Ketua Relawan Ganjar Garut Berjaya (Japura) Rio Harto Nugroho menyampaikan, pagelaran wayang golek itu untuk memasyarakatkan kembali budaya-budaya dan kesenian Sunda yang saat ini jarang dikenalkan ke masyarakat.
Ia berharap adanya pagelaran seni wayang golek bisa membuat masyarakat, apalagi saat ini banyak juga dari kalangan anak-anak yang diyakini bisa semakin cinta dan menambah pengetahuan tentang kesenian Sunda.
"Harapan sesuai tadi bisa memperkenalkan lebih luas tentang kesenian, terutama kesenian ini wayang golek, menambah pengetahuan tentang kesenian Sunda," ujarnya.
Ketua Sajajar Kabupaten Garut Heri Herdiyana menambahkan, pagelaran seni wayang golek untuk menumbuhkan cinta kesenian wayang golek ke seluruh elemen masyarakat, khususnya di Kabupaten Garut.
BACA JUGA:
Pagelaran wayang golek itu, kata dia, diselenggarakan oleh Sajajar yang akan diselenggarakan tidak hanya di Garut, melainkan sejumlah daerah lainnya, sebagai bentuk perhatian Ganjar Pranowo terhadap kesenian dan kebudayaan.
"Mudah-mudahan Pak Ganjar bisa lebih memperhatikan budaya-budaya, selain di Sunda tapi di tempat lain, lebih cinta lagi terhadap seni budaya di daerah," ucapnya.