Bagikan:

JAKARTA - Masyarakat Antikorupsi Indonesia (MAKI) mengapresiasi langkah Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengusut dugaan korupsi dalam pelaksanaan ajang balap internasional Formula E yang dilaksanakan di DKI Jakarta.

"MAKI menyambut gembira dan memberikan apresiasi kepada KPK yang sudah melakukan respons cepat terhadap hal-hal yang oleh masyarakat dipahami sebagai sebuah pemborosan," kata Boyamin kepada wartawan, Jumat, 5 November.

Ia lantas meminta komisi antirasuah untuk segera menelisik kemahalan bayar yang dilakukan oleh perusahaan BUMD di DKI Jakarta kepada pihak penyelenggara lomba. Boyamin mengatakan kemahalan bayar ini bisa menjadi celah korupsi.

"Harga yang dibayarkan kepada perusahaan pemilik royalti di luar negeri untuk acara tersebut sangat mahal. Bahkan, berdasarkan catatan saya paling mahal di antara kota-kota lain," tegas Boyamin.

"Jadi Jakarta bisa menyelenggarakan balap Formula E ini dengan membayar royalti yang paling mahal. Sehingga ini harus diteliti apakah memang ada penyimpangan atau harga yang dibayar harus seperti itu," imbuhnya.

Tak hanya itu, dugaan korupsi juga bisa saja terjadi karena ada pihak yang sengaja memanfaatkan kemahalan bayar untuk meraup keuntungan.

"Ada beberapa pihak yang turut serta jadi promotor atau ikut berkecimpung di ajang Formula E ini. Nah, nampaknya beberapa pihak berkegiatan seakan berpartisipasi dan diduga ada konsensi," ujar Boyamin.

Sehingga, atas dugaan tersebut KPK harus segera bergerak melakukan penelusuran.

"Ini harus diteliti KPK. Bagaimana harga yang terbentuk dari royalti ini justru lebih mahal dari kota lain. Apakah ada bentuk pemborosan atau penyimpangan," tanyanya.

Diberitakan sebelumnya, Plt Juru Bicara KPK Bidang Penindakan Ali Fikri menyebut pihaknya tengah menyelidiki dugaan korupsi pelaksanaan ajang balap internasional Formula E di DKI Jakarta. Dia juga mengatakan ada sejumlah pihak yang telah dimintai keterangan dan klarifikasi untuk mengumpulkan data dan keterangan.

Hal ini diperlukan dalam proses penyelidikan yang tengah dilakukan. "Betul, KPK sedang meminta permintaan keterangan dan klarifikasi kepada beberapa pihak guna mengumpulkan bahan data dan keterangan ataupun informasi yang diperlukan oleh tim penyelidik," kata Ali kepada wartawan, Kamis, 4 November.

Ia mengatakan proses penyelidikan ini dilakukan setelah adanya laporan dari masyarakat atas adanya dugaan korupsi dalam penyelenggaraan kegiatan tersebut.

Hanya saja, Ali belum bisa memerinci siapa saja pihak yang diduga terkait maupun siapa saja yang telah dipanggil karena proses penyelidikan masih berlangsung.