JAKARTA - Ketua DPRD DKI Prasetyo Edi Marsudi menyayangkan banyaknya alat berat yang dibeli Pemprov DKI untuk pengerukan tanah menggunakan APBD. Namun, saat ini banjir masih kerap terjadi.
Dalam beberapa waktu terakhir, banjir menggenang kawasan Kebon Pala, Kampung Melayu, Jakarta Timur selama tiga hari. Kemarin, 13 RT di Jakarta Timur juga terendam banjir akibat luapan Kali Sunter.
"Jangan beli barang-barang alat buat ngeruk tanah yang mewah-mewah tapi peralatannya enggak bisa dipakai," kata Prasetyo di Gedung DPRD DKI, Jakarta Pusat, Selasa, 2 November.
Prasetyo menegaskan Pemprov DKI harus bertanggung jawab dalam penganggaran untuk membeli alat sebagai penunjang pengendali banjir, sehingga bisa bermanfaat maksimal.
Menurut Prasetyo, pengadaan alat yang dilakukan sebelum musim hujan mestinya segera difungsikan untuk mengeruk sungai hingga waduk. Tak bisa jika Pemprov DKI gegabah melakukan pekerjaan saat musim hujan tiba.
"Permasalahkan banjir itu kenapa teriak-teriak pas saatnya hujan. Pas sebelum hujan kan barang-barang yang dibeli kan banyak sekali alat-alat buat ngeruk-ngeruk tanah itu. Sebetulnya kan pendalaman (pengerukan) itu kan bisa, karena sekarang dangkal sekali," ungkap Prasetyo.
BACA JUGA:
DPRD DKI ditegaskan Prasetyo akan memelototi pengajuan anggaran yang masuk pada APBD 2022 agar Pemprov DKI tak membeli alat yang tak bisa digunakan secara optimal.
Sekarang jelas sekali harus di sortir. Seperti (pengadaan) di Jakarta Selatan, saya akan melihat. Nanti di rapat, yang tidak prioritas, saya akan coret (pengajuan anggaran) kok," jelas Prasetyo.
"Itu hak saya banget. Silakan bahas di komisi (DPRD). Tapi itu bukan keputusan, keputusannya di Badan Anggaran yang saya pimpin. Itu aja," imbuh dia.