JAKARTA - YouTuber asal Bandung yang kontroversial beberapa waktu ini, Ferdian Paleka menghilang usai dilaporkan ke polisi akibat konten video pembagian bantuan palsunya dianggap tak bermoral.
Meski sebelumnya polsi sudah memberikan ultimatum kepadanya untuk menyerahkan diri, hingga saat ini batang hidungnya belum terlihat. Polisi diminta melakukan langkah tegas agar segera menyelesaikan perkara tersebut.
Pengamat hukum pidana Universitas Al Azhar Suparji Ahmad mengatakan, dalam mencari keberadaan Ferdian, polisi harus berkoordinasi dengan petugas di tingkat Polsek. Bukan tidak mungkin juga, pemuda ini berpindah tempat ke luar kota Bandung.
"Ada kemungkinan (keluar kota Bandung), maka perlu dilakukan koordinasi aparat polri yang terkait dalam rangka mengidentifikasi keberadaan yang bersangkutan," ungkap Suparji, kepada VOI, Selasa, 5 Mei.
Kendati demikian, lanjut Suparji, polisi tentu sudah memiliki rencana dan strategi untuk menemukan keberadan Ferdian. Dia yakin, polisi hanya tinggal menunggu waktu sampai pemuda itu ditemukan dan ditangkap.
"Polisi sudah mencari keberadan dan harus terus dioptimalkan untuk sesegera mungkin menangkap yang bersangkutan," pungkasnya.
Sementara, Kriminolog Universitas Indonesia Ferdinand Andi Lolo menyebut, polisi harus memberikan batas waktu kepada Ferdian untuk menyerahkan diri. Sebab, pemuda itu bisa saja memantau perkembangan kasusnya dari media sosial atau media massa.
"Saya kira dia mengikuti perkembangan beritanya. Polisi perlu menyampaikan batas waktu lewat media, agar dia kooperatif, jika tidak akan dilakukan upaya paksa," ucap Ferdinand
Ketika ultimatum tersebut tetap tak direspons, Ferdinand meminta polisi melakukan langkah selanjutnya, dengan memberi peringatan kepada orang-orang terdekatnya. Sebab, kemungkinan besar pemuda itu bersembuyi di tempat kerabat Ferdian.
"Siapapun yang mengetahui keberadaannya namun menyembunyikan informasi dari polisi terancam sanksi pidana," tegas Ferdinand.
BACA JUGA:
Sekadar informasi, perkara tersebut bermula ketika video yang memperlihatkan sekelompok pemuda memberikan bantuan kepada sesama menjadi ramai diperbincangkan media sosial. Kini, video tersebut sudah dihapus oleh Ferdian.
Kecaman muncul karena isi bantuan tersebut bukanlah sembako atau kebutuhan sehari-hari lainnya tapi beberapa batu dan sampah.
Aksi tercela itu pun diunggah pada akun YouTube Ferdian Paleka. Dengan berdalih sebagai konten prank pemuda bernama Ferdian sebagai sosok utama merencanakan aksinya.
Dengan menyiapkan lima dus mi instan yang sebelumnya diisi batu dan sampah, pemuda ini bersama beberapa rekannya menuju suatu kawasan. Target mereka adalah para transpuan yang berada di pinggir jalan.
Berdasarkan rekaman video tersebut, sekitar empat waria yang berhasil diperdaya dengan bantuan palsu. Namun, ketika mencoba menyasar anak-anak, aksi mereka gagal karena sudah terlebih dahulu diketahui.
Tindakan mereka pun dianggap sebagai hal yang sangat tidak baik untuk dilakukan. Tak berselang lama, salah seorang korban pun akhirnya memutuskan untuk melaporkan hal itu ke kepolisian.