Jokowi Minta APD Produksi Dalam Negeri Ditingkatkan
Ilustrasi (Irfan Meidianto/VOI)

Bagikan:

JAKARTA - Presiden Joko Widodo mengatakan, Indonesia kekurangan alat kesehatan, terutama alat pelindung diri (APD) dan ventilator dalam menangani penyebaran virus corona atau COVID-19. Untuk alat pelindung diri, kata Jokowi, masih ada kekurangan 3 juta unit untuk para tenaga medis.

"Laporan yang saya terima, stok APD makin terbatas dan perhitungan menunjukkan kita membutuhkan kurang lebih tiga juta APD hingga akhir bulan Mei," kata Jokowi dalam pemaparannya sebelum memimpin rapat terbatas, Senin, 30 Maret.

Karenanya, Jokowi meminta pengadaan alat pelindung diri ini segera dilakukan. Serta, meminta produsen alat pelindung dalam negeri bisa memenuhi kebutuhan dalam negeri.

"Saya juga minta digunakan produk dalam negeri. Karena data yang saya terima, ada 28 perusahaan produsen APD di negara kita," tegasnya sambil menambahkan para menteri juga harus memastikan kemudahan impor bahan baku alat pelindung diri dari luar negeri.

Soal ventilator atau alat bantu nafas bagi pasien positif COVID-19, Jokowi mengatakan, harus ada pengembangan dari produsen dalam negeri. Sehingga, Indonesia bisa membuat ventilator dan memenuhi kebutuhan saat ini.

Selanjutnya, Jokowi juga meminta kesediaan alat rapid test serta berbagai alat laboratorium lainnya, seperti Polymerase Chain Reaction (PCR), VTR, serta reagen untuk menghadapi virus ini. Apalagi, saat ini sudah banyak pemerintah daerah yang meminta adanya PCR, VTR di wilayah mereka untuk mempercepat deteksi COVID-19.

"Selain alat kesehatan, saya juga minta agar ketersediaan rapid test kemudian PCR, VTR untuk kecepatan pemeriksaan di laboratorium," tegasnya.

Pemerintah telah mendistribusikan 151 ribu alat pelindung diri (APD) bagi tenaga medis ke 36 daerah di Indonesia dan pendistribusian dilakukan oleh TNI.

"Dari 170 ribu stok sampai pagi ini sudah terdistribusi 151 ribu. Maka, cadangan nasional yang ada 19 ribu APD," kata Paban IV/Operasi Dalam Negeri Staf Operasi TNI Kol. Aditya Nindra Pasha di Gedung BNPB, Jakarta, Kamis, 27 Maret.

Berdasarkan data Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19, DKI Jakarta mendapatkan APD sebanyak 40 ribu. Sedangkan, Jawa Barat mendapatkan distribusi alat kesehatan ini sebesar 15 ribu.

Kemudian untuk Jawa Tengah dan Jawa Timur mendapatkan distribusi APD sebesar 10 ribu. Selanjutnya, Bogor, Banten, Yogyakarta dan Bali mendapat 5.000 APD permasing-masing daerah.

Tak hanya itu, TNI juga telah mendistribusikan 2.000 APD ke masing-masing daerah seperti Aceh, Riau, Sumatera Barat, Kepulauan Riau, Jambi, Bengkulu, Sumatera Selatan, Bangka Belitung, Lampung, NTB, NTT, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Barat.

Jumlah yang sama juga didistribusikan ke daerah Gorontalo, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, Maluku Utara, Maluku dan Papua Barat.

Walau sudah didistribusikan namun masih ada beberapa daerah yang belum mengambil APD tersebut. Diantaranya, Riau, Jambi, Bengkulu, Sumatera Selatan, Gorontalo, dan Sulawesi Tengah.