Bagikan:

JAKARTA - Virus corona (SARS-CoV-2) atau penyakit COVID-19 tak selamanya menakutkan. Organisasi kesehatan dunia (WHO) bahkan mengatakan jika mayoritas pasien COVID-19 dapat sembuh dari penyakit ini. 

Salah satunya adalah Geneva Wood, seorang nenek berusia 90 tahun asal Washington, Amerika Serikat (AS) yang berhasil pulih sepenuhnya dari virus corona. Ia bahkan menjadi salah satu pasien tertua yang bisa melawan penyakit ini untuk sembuh. 

"Saya mengalahkan virus corona," kata Geneva Wood, dari Kirkland, Washington kepada Good Morning America (GMA). "Aku punya banyak hal untuk dijalani, dan Tuhan memberiku untuk melakukannya," katanya.  

Seperti dinukil dari ABC News, Wood merupakan nenek tua dengan 11 cucu dan 15 buyut, yang tinggal sendiri di sebuah apartemen, di kawasan Washington DC. Dirinya juga sudah menderita stroke, sejak awal tahun 2020 yang membuatnya sulit berjalan dan berbicara. 

Belakangan, Washington masuk dalam salah satu wilayah yang terjangkit wabah virus corona COVID-19. Di mana 60 kasus kematian akibat virus corona COVID-19 di Washington, terjadi dan setidaknya ada 35 kasus yang berkaitan dengan lansia.

Tak terkecuali bagi Wood yang mulai menunjukkan gejala seperti demam, batuk dan sesak napas. Ia pun harus menjalani perawatan medis di Harboview Medical Center karena menunjukkan gejala terinfeksi virus corona COVID-19.

"Dengan stroke nya saja dia sudah kehilangan semua kemampuan untuk mengurus dirinya sendiri," ucap putri Wood, Cami Neidigh masih kepada GMA. "Lalu kemudian kita mendapat berita [Wood mengidap COVID-19] dan hal itu seperti 'apakah kamu bercanda?'"

Sanak keluarga dan anak-anak Wood tak bisa berbuat banyak akan kondisi penyakit tersebut. Pasalnya Wood termasuk dalam kelompok pasien yang paling rentan terinfeksi COVID-19 dan telah memiliki banyak penyakit bawan. 

Tepat pada tanggal 10 Maret Wood harus disiolasi penuh dan tanpa adanya interaksi dari luar. "Dia menangis dan berusaha menggapai kita melalui jendela," tutur Neidigh. 

Staff medis pun sempat mengizinan keluarga masuk setelah Wood terlihat menangis dan butuh dukungan anaknya. Keluarga masuk ruang isolasi wood mengenakan pakaian pelindung yang lengkap untuk mengucapkan perpisahan.

"Pada saat itu kami adalah salah satu keluarga yang beruntung karena diizinkan mengenakan pakaian khusus dan pergi satu per satu sehingga bisa menggenggam tangannya, namun kami tak dapat memeluknya, dan ia bisa berbicara dengan kami saat itu," cerita Neidigh. 

Meski telah benar-benar diisolasi, selama beberapa pekan terakhir keluarga tetap mengunjungi fasilitas kesehatan tempat ibunya dirawat. "Kami merasa dia tahu ada seseorang di ruang tunggu jadi kami tinggal di sana sepanjang hari," ujar Neidigh. 

Neidigh dan saudara-saudarnya rutin membawakan sup kentang kesukaan Wood. Mereka sampai menstok sup kentang itu di lemari es rumah sakit, sehingga jika nenek Wood menginginkannya, sup tersebut bisa segera dihangatkan kembali oleh para perawat.

Tak sedikit yang menganggap kesempatan hidup bagi nenek Wood sangat kecil. Terlebih Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) telah berulang kali memeringatkan jika orang berusia lanjut, khususnya mereka yang berusia 65 tahun ke atas, memiliki sistem kekebalan tubuh lemah dan sangat berisiko bila terinfeksi virus corona.

Namun kenyataannya sungguh mengejutkan, setelah menjalani serangkaian jenis tes medis selama beberapa minggu perawatan. Nenek Wook dinyatakan sembuh dan terbebas dari virus corona. 

"Mereka memanggil dan mengatakan kita bisa datang dan memeluknya," ucap Neidigh. "Dia(nenek Wood) memberiku pelukan terpanjang dan terberat yang pernah kurasakan dalam hidupku."

Setelah dinyatakan bebas COVID-19, nenek Wood masih harus melakukan masa-masa pemulihan dan menjalani karantina mandiri bersama keluarganya di rumah. Kisah nenek Wood ini menjadi nilai positif, jika ada banyak pasien terpapar Virus Corona yang dinyatakan sembuh.

"Saat ini dia hanya ingin mengirim pesan positif kepada orang-orang yang sedang berjuang melawan virus corona. Jangan menyerah, masih ada seseorang di luar sana untuk diperjuangkan," pungkas Neidigh.