JAKARTA - Setelah Geneva Wood (90) sebagai salah satu pasien tertua yang sembuh dari COVID-19, kini ada lagi pasien yang berhasil sembuh dan umurnya jauh di atas Wood. Ia adalah William Lapschies, seorang veteran Perang Dunia II asal Oregon, Amerika Serikat (AS). Beberapa musibah besar yang tercatat dalam sejarah pernah ia lalui, beruntungnya ia selalu berhasil lolos dari ancaman maut.
Dua hari lalu atau pada Rabu, 1 April, William "Bill" Lapschies genap berusia 104 tahun. Salah satu kado terbaiknya adalah ia berhasil sembuh dari wabah penyakit akibat virus corona baru. Lapschies bisa jadi orang tertua di planet ini yang bertahan dari COVID-19.
Lapschies adalah salah satu dari dua warga yang pertama kali dinyatakan positif COVID-19 di Rumah Veteran Edward C. Allworth, Kota Lebanon, Negara Bagian Oregon, Amerika Serikat seperti dikutip KOIN. Sampai 2 April kemarin, 15 warga dinyatakan positif dan dua meninggal.
Pria yang memiliki dua cucu, enam cicit, dan lima piut ini telah diisolasi di kamarnya ketika pertama kali merasakan gejala pada 5 Maret. Lima hari kemudian, ia didiagnosis terinfeksi COVID-19.
Beberapa hari setelah dinyatakan positif, seorang dokter yang merawat Lapschies bilang kepada anaknya Carolee Brown bahwa ayahnya berada dalam situasi yang tidak baik-baik saja. Suhu tubuhnya meningkat drastis dan nafasnya terasa berat. Brown bahkan sempat berbicara tentang keputusan end-of-life (mengakhiri hidup pasien).
Namun, takdir berkata lain, pada pekan ini, Lapschies "telah memenuhi prosedur Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) dan Otoritas Kesehatan Oregon dan dinyatakan telah pulih dari COVID-19," kata juru bicara Veteran Affairs (VA).
Kabar baik itu datang bertepatan dengan pergantian usia Lapschies yang ke-104 tahun. Saat merayakan momen tersebut, terlihat pengasuhnya membawa Lapschies keluar rumah dengan kursi roda sambil mengenakan topi veteran perang dunia kedua.
"Aku berhasil," kata Lapschies kepada stasiun berita itu. "Bagus untuk beberapa kejadian lagi," ujarnya menambahkan.
Beberapa kejadian itu merujuk pada pengalaman Lapschies yang berhasil lolos dari pandemi flu spanyol yang pernah menyebar ke seluruh dunia pada 1918-1919. Diperkirakan sekitar 500 juta orang atau sepertiga populasi dunia terinfeksi virus ini. Sementara jumlah kematiannya diperkirakan mencapai 50 juta, dan sekitar 675.000 terjadi di Amerika.
Selain itu, Lapschies menurut penuturan anaknya Brown juga berhasil melewati beberapa momen krisis besar dalam sejarah dunia. Misalnya krisis ekonomi Great Depression (1930), dan beberapa resesi. Selain itu selama perang dunia II, ia juga ditempatkan di Kepulauan Aleut.
"Bill cukup tangguh," kata anaknya Brown. "Sepertinya dia baru saja membuat pemulihan yang luar biasa," tukas Brown.