JAKARTA - Film Mulan versi remake terancam mengalami kerugian besar. Wabah COVID-19 atau virus corona yang dimulai di Cina menjadi penyebabnya.
Tanggal rilis film Disney yang semula 27 Maret ditunda hingga pemberitahuan lebih lanjut. Negara Tirai Bambu telah menutup hampir 70 ribu bioskop setidaknya hingga April.
Anggaran untuk Mulan melebihi 200 juta dolar AS, menjadikannya film adaptasi termahal Disney hingga saat ini. Paul Dergarabedian, analis media senior untuk Comscore, menjelaskan situasinya kepada Yahoo Finance.
"China dapat mewakili persentase besar dari pendapatan film box office internasional dan global, jadi ini akan berdampak pada film apa pun yang dijadwalkan," katanya. Melansir NME, Rabu, 4 Februari.
Film garapan Niki Caro ini menampilkan semua pemain Asia, agak menyimpang dari rilis Disney yang biasa, dan juga dilabeli PG-13.
BACA JUGA:
Di tempat lain, virus corona juga memengaruhi box office teater di Italia, yang mengalami penurunan perolehan 75 persen, dibandingkan periode yang sama tahun lalu, menurut Deadline.
Lebih dari setengah layar bioskop di Negeri Spaghetti ditutup, karena saat ini Italia memiliki jumlah kasus terbesar ketiga setelah China dan Korea Selatan.
Liu Yifei, yang berperan sebagai pahlawan Mulan, berbicara tentang topik virus corona baru-baru ini kepada The Hollywood Reporter.
“Sangat berat bagi saya untuk memikirkannya,” kata Yifei.
“Orang-orang melakukan hal yang benar. Mereka berhati-hati untuk diri mereka sendiri dan orang lain. Saya benar-benar tersentuh melihat bagaimana mereka belum keluar selama berminggu-minggu, "katanya. "Saya benar-benar berharap untuk keajaiban dan ini akan segera berakhir."