Grab dan Gojek Bersatu Lawan Bom Medan

Bagikan:

JAKARTA - Pelaku bom bunuh diri yang terjadi di Polrestabes Medan, diduga menggunakan atribut ojek online (ojol). Dua perusahaan penyedia jasa ojek online, Grab dan GoJek mengutuk keras aksi bom bunuh diri tersebut.

Gojek melalui Chief Corporate Affairs, Nila Marita menyampaikan duka cita mendalam terhadap para korban dari aksi teror tersebut. Gojek mengaku siap berkoordinasi dengan pihak kepolisian untuk proses investigasi

Kendati demikian, Gojek enggan berkomentar lebih jauh mengenai atribut ojek online yang digunakan oleh pelaku. Gojek, menurut Nila, mengutuk aksi teror yang terjadi di Polrestabes Medan.

"Gojek menentang keras segala tindakan anarki dan akan memberikan dukungan penuh upaya pihak berwajib dalam menjaga keamanan masyarakat," kata Nila dalam keterangan tertulis yang diterima VOI, Rabu, 13 November.

Sementara Presiden Grab Indonesia, Ridzki Kramadibrata dalam pernyataan resminya mengatakan, telah berkoordinasi dengan pihak kepolisian terkait informasi pelaku yang mengenakan atribut ojek online. Oleh karena itu Grab, siap membantu proses investigas bila diminta polisi.  

"Sejak mengetahui informasi tersebut, kami langsung berkoordinasi dengan pihak Kepolisian terkait untuk memberikan dukungan penuh dalam proses investigasi lebih lanjut," ujar Ridzki dalam keterangan tertulisnya.

Grab ikut prihatin atas peristiwa yang terjadi. Grab juga turut berdoa untuk kesembuhan orang-orang yang terkena dampak dari kejadian ini.

Sebelumnya diberitakan Ledakan bom di Polrestabes Medan, Rabu (13/11) pukul 08.45 WIB, diduga merupakan bom bunuh diri yang dilakukan seorang pelaku yang mengenakan atribut ojek online. Insiden itu melukai empat orang petugas dan dua warga sipil.

Bom meledak di sekitar kantin Polrestabes Medan, tak jauh dari tempat pengurusan Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK). Kini polisi masih melakukan olah TKP. 

Dari informasi yang dihimpun, pelaku meninggal dunia setelah melakukan aksinya dengan tubuh hancur akibat bom bunuh diri. Lingkungan Polrestabes Medan pun kini tertutup dan proses SKCK dialihkan ke tempat lain.