Australia Longgarkan Perbatasan Internasional Sejak Pandemi, Turis Asing Tetap Belum Bisa Masuk

JAKARTA - Australia melonggarkan pembatasan perbatasan internasional pada Hari Senin untuk pertama kalinya selama pandemi virus corona, memungkinkan masyarakat yang divaksinasi untuk bepergian dengan bebas dan banyak keluarga untuk bersatu kembali.

Setelah 18 bulan beberapa kebijakan perbatasan virus corona paling ketat di dunia, jutaan orang Australia sekarang bebas bepergian tanpa izin atau perlu dikarantina pada saat kedatangan di negara itu.

Sementara perjalanan pada awalnya terbatas pada warga negara Australia, penduduk tetap dan keluarga dekat mereka, itu menggerakkan rencana untuk membuka kembali negara itu untuk turis dan pekerja internasional, keduanya sangat dibutuhkan untuk menghidupkan kembali negara yang lelah.

Penumpang pada penerbangan pertama dari Singapura dan Los Angeles tiba di Sydney pada pagi hari, banyak yang disambut oleh teman dan kerabat dengan penuh haru. Wisatawan juga disambut oleh staf maskapai yang memegang spanduk dan diberi hadiah berupa bunga liar Australia dan biskuit cokelat.

"Sedikit menakutkan dan mengasyikkan, saya pulang untuk melihat ibu saya karena dia tidak sehat," kata Ethan Carter setelah mendarat dengan penerbangan Qantas Airways dari Los Angeles, Amerika Serikat, melansir Reuters 1 November.

"Jadi semuanya cemas dan gembira dan saya sangat menyukainya dan saya tidak sabar untuk melihatnya," sambungnya, seraya menambahkan bahwa dia telah berada di luar negeri selama dua tahun.

Dalam salah satu tanggapan terberat di dunia terhadap pandemi virus corona, Australia menutup perbatasan internasionalnya 18 bulan lalu, melarang turis asing dan melarang warganya keluar atau tiba kecuali diberikan pengecualian.

Aturan perjalanan yang ketat secara efektif melarang banyak orang Australia menghadiri acara penting, termasuk pernikahan dan pemakaman, serta mencegah orang untuk melihat keluarga dan teman.

"Ini adalah hari untuk perayaan, fakta bahwa warga Australia dapat bergerak lebih bebas masuk dan keluar dari negara kami tanpa karantina rumah, jika mereka divaksinasi ganda," ujar Menteri Keuangan Josh Frydenberg kepada Australian Broadcasting Corp.

Ada 16 kedatangan penerbangan internasional terjadwal di bandara Sydney pada Hari Senin, dan 14 jadwal keberangkatan, kata operator bandara. Data kementerian luar negeri menunjukkan sekitar 47.000 orang di luar negeri ingin pulang.

Ilustrasi Bandara Internasional Sydney, Australia. (Wikimedia Commons/Kgbo)

Relaksasi aturan perjalanan di negara bagian Victoria dan New South Wales serta Wilayah Ibu Kota Australia, terjadi saat sebagian besar Australia beralih dari strategi manajemen pandemi COVID-nol menuju hidup dengan virus melalui vaksinasi ekstensif.

Sementara, kendati wabah varian Delta membuat Sydney dan Melbourne terkunci selama berbulan-bulan hingga baru-baru ini, kasus COVID-19 Australia tetap jauh lebih rendah daripada banyak negara yang sebanding, dengan lebih dari 170.500 infeksi dan 1.735 kematian.

Kendati demikian, perubahan aturan perjalanan bagaimana pun tidak seragam di seluruh negeri, dengan negara bagian dan teritori memiliki tingkat vaksinasi dan kebijakan kesehatan yang berbeda.

Misalnya, Australia Barat yang memutuskan mayoritas wilayahnya tetap tertutup, seiring dengan keinginan negara bagian tersebut untuk melindungi status bebas virusnya. Kendati demikian, Australia belum membuka perbatasannya untuk wisatawan asing, kecua mereka yang berasa dari negara tetangga Selandia Baru.

"Perjalanan kita masih panjang dalam hal pemulihan sektor kita, tetapi mengizinkan warga Australia yang divaksinasi lengkap untuk bepergian tanpa karantina akan memberikan template untuk membawa kembali pelajar, pelancong bisnis, dan turis dari seluruh dunia," terang CEO Bandara Sydney Geoff Culbert.

Untuk diketahui, jika tidak ada perubahan warga Singapura adalah kelompok berikutnya yang diizinkan masuk ke Negeri Kangguru mulai 21 November mendatang. Pelancong yang tidak divaksinasi masih akan menghadapi pembatasan karantina, semua pelancong memerlukan bukti tes COVID-19 negatif sebelum naik.

Australia sebelumnya mengizinkan hanya sejumlah kecil warga negara dan penduduk tetap yang kembali dari luar negeri, dengan masa karantina wajib selama 14 hari di hotel dengan biaya sendiri. Meski, ada juga beberapa pengecualian untuk pelancong asing dengan alasan ekonomi, termasuk beberapa bintang Hollywood, kendati menjadi kontroversial.