Suar Susah Move On dalam Terjadilah

JAKARTA - Bagi sebagian penggemar musik, nama Suar Nasution mungkin  tidak asing lagi. Ia merupakan musisi yang menjadi otak utama di baalik banyaknya karya besar Pure Saturday. Kini, dengan menggunakan nama SUAR sebagai band baru, sebuah single diempaskan.

Menggandeng Yoga Patria untuk menyempurnakan formasinya, SUAR merilis single perdananya yang berjudul Terjadilah. Kerinduan Suar dan Yoga untuk kembali berkarya di musik dan memperdengarkannya kepada masyarakat menjadi tujuan utama mereka ingin kembali aktif.

Perbedaan ekosistem dan cara berpromosi di industri musik pada era sekarang menjadi tantangan baru yang akan mereka hadapi. Langkah kecil namun kuat, sudah mereka persiapkan untuk rencana jangka panjang perjalanan bermusiknya yang baru.

“Lagu ini merupakan karya pembuka untuk karya lagu lainnya yang akan dirilis berikutnya," tutur Suar nasution dalam keterangan resmi yang diterima VOI, Rabu, 29 Juli.

"Semoga bisa mengobati rasa rindu akan karya saya dan bisa meramaikan industri musik Indonesia,” lanjut dia.

Suar Nasution kembali penjadi pemeran utama di penulisan lirik karya barunya. Sedangkan Yoga memberikan kontribusinya dalam segi elemen instrumen musik dan teknis produksi sebagai produser musik.

“Lagu ini ditulis oleh Suar Nasution pada bulan Oktober 2018. Ceritanya tentang seseorang yang mengenang kisah indah di masa lalu dan masih membayang hingga saat ini. Bisa dibilang lagu susah move on,” Yoga Patria sambil tertawa.

Gitar akustik menjadi warna primer dalam aransemen musik Terjadilah, membuat hal itu menjadi tanda gaya bermusik Suar Nasution yang kental. Namun tambahan elemen instrumen yang lebih modern, menunjukan bahwa Suar dan Yoga berani untuk berevolusi dan beradaptasi dengan gaya bermusik di era yang berbeda dari era awal mula mereka bermusik.

“Perubahan atau evolusi band SUAR ini akan dirasakan secara perlahan di karya-karya berikutnya. Sehingga pendengar bisa merasakan mata rantai yang hilang selama ini,” Suar Nasution mengakhiri.