Airlangga Optimis Anggaran PEN Terserap 100 Persen di Akhir Tahun Ini
JAKARTA - Menteri Koordinator Bidan Perekonomian Airlangga Hartarto mengaku yakin bahwa anggaran program pemulihan ekonomi nasional atau PEN bisa terealisasi 100 persen hingga akhir tahun. Apalagi mengingat sisa waktu hanya tinggal dua bulan.
"Sekali lagi menghadapi sisa dua bulan ini menjadi penting untuk pemulihan ekonomi dan penyerapan anggaran dioptimalisasikan," katanya dalam konferensi pers secara virtual, Selasa, 26 Oktober.
Airlangga mengatakan proyeksi bisa tercapai karena pemerintah masih harus membayar klaim perawatan pasien COVID-19 hingga penyaluran insentif untuk tenaga medis.
"Prognosa sampai akhir tahun akan meningkat atau akan bisa mencapai 100 persen atau bahkan lebih karena memang ada penanganan terkait dengan varian Delta. Yang klaim perawatan pasien di RS juga mengalami peningkatan," ujarnya.
Mantan Menteri Perindustrian ini mengatakan pemerintah juga mengoptimalisasi sisa anggaran bansos untuk bansos lainnya. Di antaranya, pemerintah akan menambah 1,6 juta penerima Bantuan Subsidi Upah (BSU) dengan besaran anggaran mencapai Rp1,6 triliun.
"Tentu dengan ada sisa anggaran ini akan ada perluasan sebanyak 1,6 juta sasaran pekerja dan jumlah anggarannya Rp1,6 triliun," katanya.
Tak hanya itu, Airlangga berujar untuk periode November-Desember mendatang top-up Kartu Sembako akan dilakukan selama tiga bulan. Adapun besarannya adalah Rp300.000 untuk masing-masing penerima.
Baca juga:
- Evaluasi 2 Tahun Pemerintahan Jokowi-Ma'ruf, Golkar: Berhasil Kendalikan Pandemi COVID-19 dengan Baik
- Dukung Kewajiban Tes PCR untuk Penerbangan, Golkar: Lebih Baik Mencegah Daripada Mengobati
- Ketika Airlangga Salat Jumat Perdana di Gedung Baru Golkar
- 2 Tahun Berhasil Tekan COVID-19, Golkar Harap 80 Persen Warga Selesai Divaksin Tahun Ini
"Masing-masing Rp300.000 pada 35 kabupaten prioritas terutama untuk penanganan kemiskinan ekstrem. Nanti di Desember akan dilakukan Sensus Kemiskinan oleh BPS, di 35 kabupaten tersebut," tuturnya.
Data warga miskin ini diambil dari data penerima Kartu Sembako hingga PKH yang nantinya akan dioptimalisasi.
"Kita optimalisasi untuk BSU dan sembako yang dikaitkan untuk penanganan kemiskinan ekstrem sehingga kami yakin program-program tersebut bisa menyerap dana-dana yang ada," tuturnya.
Adapun, realisasi anggaran Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) 2021 hingga saat ini mencapai Rp433,91 triliun atau 58,3 persen dari pagu Rp744,77 triliun.