Terus Meningkat, Menko Airlangga Sebut Realisasi PEN Capai Rp305 Triliun
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto (ANTARA/Ho Kemenko Perekonomian)

Bagikan:

JAKARTA - Pemerintah memutuskan kembali memperpanjang pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 4 hingga 9 Agustus 2021.

Sejalan dengan perpanjangan pengetatan ini, program pemulihan ekonomi nasional (PEN) juga terus dikebut hingga telah mencapai lebih dari Rp305 triliun.

Menteri Koordinator Bidang Ekonomi Airlangga Hartarto menyampaikan update realisasi PEN. Hingga akhir Juli 2021, kata dia, anggarannya sudah terserap 41 persen dari total keseluruhan anggaran.

"Untuk pemulihan ekonomi, realisasi sampai Juli mencapai Rp305,5 triliun atau sebesar 41 persen dari total Rp 744,75 triliun," katanya dalam konferensi pers secara virtual, Senin, 2 Agustus.

Ada pun rincian berdasarkan klaster yakni di sektor kesehatan sudah terserap sebesar Rp65,55 triliun. Kemudian klaster kesehatan realisasinya mencapai Rp91,84 triliun dari total Rp186,64 triliun.

Selanjutnya, dukungan UMKM dan korporasi sudah terserap Rp52,43 triliun dari total anggaran Rp162,4 triliun. Adapun klaster prioritas realisasinya yakni Rp47 triliun dari total pagu Rp117,94 triliun. Kemudian, untuk insentif usaha realisasinya sebesar Rp43,35 triliun dari total Rp62,83 triliun.

Airlangga menyatakan penyerapan anggaran ini bakal terus dipercepat seiring masih berlangsungnya PPKM. Kata dia, pemerintah terus mempertimbangkan aspek kesehatan termasuk sosial ekonomi.

"Untuk mengurangi beban masyarakat pemerintah mendorong bansos," ucapnya.

Khusus untuk bansos, kata Airlangga, bantuan untuk UMKM hingga PKL sebesar Rp1,2 juta buat 1 juta penerima hingga hari ini masih dalam tahapan finalisasi. Sementara Program Keluarga Harapan hingga Juli 2021 sudah terealisasi sebesar Rp5,15 triliun untuk 7,44 juta KPM.

Kemudian Kartu Sembako realisasinya sebesar Rp9,4 triliun untuk 15,67 juta KPM. BLT sudah disalurkan Rp1,48 triliun untuk 2,18 juta KPM.

"Bantuan subsidi upah sudah mulai berjalan dan Banpres Produksi Usaha Mikro sudah diluncurkan oleh Pak Presiden 30 Juli lalu," katanya.