Tabrakan Maut Dua Bus Transjakarta, PDIP: Ada yang Salah dalam Tata Kelolanya
JAKARTA - Anggota Fraksi PDIP DPRD DKI Gilbert Simanjuntak menyayangkan terjadinya kecelakaan antara dua bus Transjakarta yang menewaskan tiga orang, kemarin. Dugaan sementara, kecelakaan terjadi akibat rem bus blong.
Gilbert memandang, insiden ini membuka kotak pandora mengenai kondisi manajemen PT Transjakarta yang dianggap salah kelola.
"Sangat disayangkan kejadian tabrakan dari belakang oleh bus Transjakarta. Dari kejadian ini kita belajar bahwa ada sesuatu yang salah, dalam tata kelola DKI," kata Gilbert kepada wartawan, Selasa, 26 Oktober.
Gilbert memandang, masyarakat harus mendapat ketenangan saat menggunakan bus Transjakarta. Sebab, BUMD ini public service obligation (PSO) tinggi, yakni sekitar Rp 3 triliun per tahun dari pajak rakyat.
Kata dia, pelayanan publik sektor transportasi adalah hal yang sangat dibutuhkan masyarakat. Apalagi hal ini masuk dalam salah satu janji Anies sejak zaman kampanye Piigub DKI 2017 lalu.
"Sayangnya pencapaian target bidang transportasi sesuai kampanye, jauh dari harapan. Dengan UMR DKI saat ini, subsidi transportasi harusnya diikuti dengan sarana dan prasarana yang baik, juga pelayanan yang baik," ucapnya.
Karenanya, ia mendesak Gubernur DKI Anies Baswedan melakukan investigasi internal mengenai pengelolaan operasional Transjakarta.
"Kejadian ini harus diusut tuntas dan terbuka, penyebabnya dan solusinya. Apakah ada pemeliharaan bus yang dikurangi, faktor manajemen sumber daya yang harus diperketat termasuk tes narkoba rutin, dan solusi ke depan," ungkap Gilbert.
Baca juga:
- Bicara Soal Pencegahan Korupsi, Lili Pintauli: Musuh Kita adalah Diri Sendiri yang Memanfaatkan Posisi
- Menpan RB Ingatkan ASN KPK Harus Berakhlak
- Hakim Ragukan Kebaikan Azis Syamsuddin: Bantu Warga Kebanjiran Itu Wajar, Tapi Pinjami Penyidik KPK Rp200 Juta Mikir juga Kami
- Geledah Kantor Bupati Kuansing, KPK Temukan Dokumen Rekomendasi dan Persetujuan Perpanjangan HGU Sawit
Sebagai informasi, kecelakaan dua bus TransJakarta terjadi pada Senin, 25 Oktober, pagi. Akibat kecelakaan itu 39 orang menjadi korban. Di mana, dua di antaranya meninggal dunia. Sedangkan 37 sisanya mengalami luka ringan dan berat.
Kecelakaan bermula saat satu bus Transjakarta yang sedang berhenti untuk menurunkan penumpang di Halte Cawang Ciliwung. Tiba-tiba, satu bus dari belakang menabrak bus yang sedang berhenti di halte.
Bagian depan dari bus Transjakarta Jakarta yang menabrak dari belakang ringsek, begitu juga pada kondisi bagian belakang bus Transjakarta yang sedang berhenti di Halte Cawang Ciliwung.