Inggris Gunakan Sistem Pengenalan Wajah untuk Membayar Makanan di Kantin Sekolah
JAKARTA - Sistem pengenalan wajah yang biasanya kita temukan untuk membuka ponsel, kini akan segera memainkan perannya dalam sistem verifikasi pembayaran makan siang anak sekolah.
Dilaporkan Financial Times dari Engadget, Selasa, 19 Oktober, sembilan sekolah di North Ayrshire Inggris akan mulai menggunakan pembayaran dengan memindai wajah siswa untuk makan siang di kantin.
Teknologi ini seharusnya dapat membantu meminimalkan sentuhan selama pandemi, tetapi sistem pembayaran terbaru ini dimaksudkan untuk mempercepat waktu transaksi. Hal ini bisa menjadi penting ketika penjual makanan mungkin memiliki sekitar 25 menit untuk melayani seluruh siswa yang kelaparan.
Baik sekolah dan penginstal sistem CRB Cunningham berpendapat bahwa sistem pengenalan wajah itu akan mengatasi masalah privasi dan keamanan. CRB Cunningham mencatat bahwa perangkat kerasnya tidak menggunakan pengenalan wajah langsung atau memindai orang banyak secara aktif, dan sedang memeriksa template cetak wajah terenkripsi.
Baca juga:
- Teleskop Raksasa China Mungkinkan Manusia Melihat Peradaban Alien yang Lebih Maju
- Elon Musk Kini Orang Terkaya di Dunia, Lebih Kaya dari Gabungan Kekayaan Milik Bill Gates dan Warren Buffet
- Cara Menggunakan Fitur Once View di WhatsApp untuk Kirim Foto Sekali Lihat
- Para Peneliti Temukan Kemungkinan Sistem Tata Surya Kita Dikelilingi Medan Magnet Raksasa
Sebelumnya, sembilan sekolah ini sejatinya juga sudah menggunakan pembaca sidik jari, jadi ini lebih merupakan perubahan dalam teknologi biometrik daripada lapisan keamanan baru.
Para orang tua khawatir jika menggunakan PIN konvensional akan terjadi berbagai macam penipuan, maka dari itu menerapkan sistem pengenalan wajah adalah solusi yang lebih aman. Dewan North Ayrshire menambahkan bahwa 97 persen anak-anak atau orang tua telah memberikan persetujuan.
Meski begitu, sistem pembayaran anyar ini tak luput dari kritikan, seperti Big Brother Watch dan Komisaris Biometrik Inggris keduanya menyatakan bahwa pengenalan wajah itu menimbulkan kekhawatiran. Di mana nantinya normalisasi pemindaian wajah akan membuat siswa tidak memperhatikan terkait masalah privasi.