Denny Siregar Blak-Blakan ke Deddy Corbuzier, Jokowi Pernah Murka Ada Demo 212 Gulingkan Ahok, Ini Sebabnya!
JAKARTA - Pegiat media sosial Denny Siregar menjadi salah satu bintang tamu yang dihadirkan Deddy Corbuzier dalam acara podcast. Di Hadapan Deddy, Denny bercerita pernah bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan melihat langsung kemarahan beliau.
Kejadian itu berlangsung saat Denny belum berkecimpung dalam dunia Youtube seperti saat ini. Kala itu, Denny dipanggil menghadap bersama beberapa orang lainnya.
"Gue pernah ketemu sekali dalam kondisi dia (Jokowi) enggak kenal gue kan, pada waktu itu. Dia cerita banyak hal pada kami yang diundang waktu itu. Saya masih jadi penulis belum masuk ke Youtube," kata Denny dalam Podcast Deddy yang diunggah di kanal Youtube @Deddy Corbuzier, Selasa, 12 Oktober.
Jokowi, klaim Denny, bercerita soal demo besar pada 2016-2017 dengan tagline 212. Demo tersebut menuntut agar Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dipenjara karena diduga melakukan penodaan pada agama Islam.
Denny bilang, Jokowi murka atas demo tersebut. "Dia (Jokowi) ceritakan, bukan membela siapa-siapa. Tapi dia cerita, kamu tahu enggak berapa dana yang dikeluarkan pemerintah hanya untuk memberikan pengamanan agar demo tidak menjadi rusuh? Rp100 miliar rupiah per hari," terang Denny.
"Wowwww, 100 miliar? 100 miliar,?" balas Deddy terheran-heran.
Baca juga:
- Gabungkan Kemampuan Tiga Rudal Sekaligus, Rafael Luncurkan Sea Breaker yang Kebal Electronic Countermeasures
- VIDEO: 2 WNA Bobol Rekening WNI, Setahun Raup Rp30 Miliar
- Ikuti Perintah BI, Nasabah Bank DKI Diminta Ganti Kartu ATM Chip
- KNKT Sebut Tingginya Angka Kecelakaan di Indonesia Dipengaruhi Kondisi Geometrik Jalan
"Tahu Pak Jokowi bilang apa? Bayangkan dengan dana itu berapa Puskesmas yang dapat saya bangun? Berapa jalan di daerah-daerah pedalaman yang bisa saya buat? Dan ini terbuang sia-sia hanya untuk sesuatu yang enggak ada gunanya," tegas Denny.
Denny menegaskan, Jokowi hanya berpikir untuk apa melakukan demo dengan anggaran yang digelontorkan negara begitu besar hanya untuk pengamanan. Lebih baik dengan dana yang ada, digunakan untuk pembangunan di Indonesia.