Diperangi Taliban, Jenderal AS Justru Sebut ISIS atau Al-Qaeda Bisa Bangkit di Afghanistan

JAKARTA - Jenderal senior Amerika Serikat menyebut ISIS atau Al-Qaeda dapat bangkit di Afghanistan dalam waktu relatif singkat, meski Taliban menyebut terus memerangi kedua organisasi tersebut atau menyebutnya sudah tidak ada.

Menteri Pertahanan Lloyd Austin, didampingi Pemimpin Kepala Staf Gabungan Jenderal Mark Milley dan Komandan Komando Pusat Amerika Serikat (CENTCOM) Jenderal Marinir Frank McKenzie memenuhi undangan Kongres AS, membahas seputar Afganistan, Rabu 29 September.

Dalam kesempatan tersebut, Jenderal Milley menyebut ada kemungkinan nyata, Al-Qaeda atau ISIS dapat bangkit dan menyusun kembali kekuatannya dalam waktu 6-36 bulan ke depan.

Meski Milley menyebut ancaman teroris dari Afghanistan saat ini lebih kecil, tetapi, kondisi di negara tersebut dapat digunakan untuk memulihkan kekuatan kedua organisasi teroris tersebut.

“Ini kemungkinan nyata dalam waktu yang tidak terlalu lama, 6, 12, 18, 24, 36 bulan jangka waktu semacam itu, untuk pemulihan Al-Qaeda atau ISIS. Dan itu adalah tugas kami sekarang, Anda tahu, dalam kondisi yang berbeda, tetapi itu adalah tugas kami, untuk terus melindungi warga Amerika dari serangan Afghanistan," terangnya di hadapan Komite Angkatan Bersenjata Kongres AS, seperti mengutip CNN 30 September

Sementara itu, Menteri Pertahanan Amerika Serikat yang juga veteran militer AS dengan pangkat terakhir jenderal, sependapat dengan penilaian yang diutarakan oleh Milley.

"Al Qaeda telah melemah dari waktu ke waktu. Sekarang, organisasi teroris mencari ruang yang tidak diatur sehingga mereka dapat melatih dan memperlengkapi dan berkembang. Dan, di sana (Afghanistan), jelas ada kemungkinan hal itu dapat terjadi di masa mendatang," sebutnya.

Terpisah, mengutip Al-Jazeera 27 September, Wakil Menteri Informasi dan Kebudayaan Zabihullah Mujahid mengatakan, Taliban secara aktif memburu mereka yang menabur kekacauan di negara itu.

Taliban disebut terus memerangi ISIS-Khorasan (ISIS-K) atau ISKP, dengan sedikitnya 80 anggota kelompok itu berhasil ditahan di Nangarhar, benteng bagi ISIS-K.

Kelompok tersebut juga mengklaim telah membunuh Ziya ul-Haq, juga dikenal sebagai Abu Omar Khorasani, mantan pemimpin ISKP, di penjara Pul-e-Charkhi yang terkenal di Kabul.

Mereka juga disebut membunuh Farooq Bengalzai, seorang pemimpin ISIL dari Pakistan yang dilaporkan tewas saat bepergian di Afghanistan barat daya.

Sementara, juru bicara Taliban Mohammed Naeem juga menegaskan, Al-Qaeda tidak memiliki kehadiran lagi di Afghanistan, dengan Taliban tidak memiliki hubungan dengan kelompok tersebut.