Awalnya 5 Tahun, Kini Anak Buah Anies Kurangi Gelaran Formula E Jadi 3 Tahun Sampai 2024

JAKARTA - Dinas Komunikasi, Informatika, dan Statistik (Diskominfotik) DKI membeberkan perkembangan terbaru mengenai rencana penyelenggaraan Formula E di Jakarta. 

Hal ini berdasarkan kesepakatan antara BUMD PT Jakarta Propertindo (Jakpro) dengan Formula E Operation (FEO).

Awalnya, Formula E bakal digelar selama 5 tahun penyelenggaraan. Akibat pandemi COVID-19 melanda, rencana Formula E yang awalnya digelar pada 2020 selama 5 kali, ditunda menjadi 2022 dan pelaksanaannya dikurangi menjadi 3 tahun.

"Akibat pandemi, dilakukan review ulang atas semua kerja sama Formula E di semua kota. Hasil kesepakatan baru antara Jakpro dengan FEO adalah periode pelaksanaan disesuaikan 3 tahun, yaitu 2022, 2023, dan 2024," tulis keterangan Pemprov DKI pada Rabu, 29 September.

Pemprov DKI menyebut, tiga tahun merupakan waktu yang tepat untuk memaksimalkan manfaat penyelenggaraan Formula E serta dampak ekonominya.

Dikabarkan sejumlah negara yang menyelenggaraan Formula E mengalami kerugian dan menghentikan gelar balap setelah sekali menyelenggarakan.

Justru itu, kata anak buah Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan ini, investasi infrastruktur jadi optimal jika dimanfaatkan bukan hanya untuk satu kali penyelenggaraan.

"Justru merugikan jika Formula E hanya dilaksanakan sekali karena biaya infrastruktur balapan yang merupakan salah satu pos terbesar menjadi tidak termanfaatkan beberapa kali," ucapnya.

Pemprov DKI menegaskan, pembayaran commitment fee yang dibebankan dari APBD DKI hanya dilakukan dari APBD tahun 2019. Setelah pandemi, pembayaran commitmen fee tahunan itu tak lagi dibayarkan.

"Tidak ada lagi biaya yang dikeluarkan dari APBD, baik untuk commitment fee maupun biaya penyelenggaraan ke depan," imbuhnya.