4 Oktober Nanti Depok Buka PTM untuk 981 PAUD, Yakin Bocah TK Patuh Prokes?
JAKARTA - Dinas Pendidikan Kota Depok membuat keputusan berani. 981 PAUD akan mulai melaksanakan Pembelajaran Tatap Muka Terbatas (PTMT) 4 Oktober mendatang.
Disdik memastikan, 90 persen lembaga Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) baik formal maupun nonformal sudah siap melaksanakan PTMT. Mulai dari TK hingga kelompok bermain.
"Dari 981 PAUD, terdiri dari TK, KB, TPA, Pos PAUD, TAAM dan lainnya di Depok sebagian besarnya atau 90 persen siap PTM Terbatas mulai 4 Oktober," ujar Kabid Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat (PAUD DIKMAS), Yulia Oktavia usai meninjau simulasi PTMT di TK Prestasi Global, Kelurahan Rangkapan Jaya, Pancoran Mas, Selasa 28 September.
Terbilang berani di saat sejumlah daerah ada yang membuat klaster di sekolah. Bahkan di Solo ada guru yang malah tidak patuh protokol kesehatan sehingga ratusan siswa di sana langsung dilakukan swab antigen oleh Pemkot.
Sesuai Peraturan Wali Kota Depok, lanjut Yulia, pelaksanaan PTMT di tingkat PAUD hanya dibatasi lima siswa dalam satu kelas. Siswa juga hanya diperbolehkan berada di sekolah selama kurun waktu maksimal dua jam.
"Nanti dibagi belajarnya sesuai sesi, tergantung keputusan sekolah masing-masing. Paling banyak siswa boleh sekolah tatap muka terbatas dua hari dalam seminggu," tambahnya.
Baca juga:
- 'Sutradara' Hoaks Babi Ngepet di Depok Jalani Sidang, Ternyata 4 Saksi Disuruh Telanjang untuk Menangkap Si Babi
- Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang, Damkar Depok Minta Masyarakat Waspada
- Ibu dan Anak Ditemukan Tewas dengan Mulut Berbusa, Polisi Duga Korban Bunuh Diri Bersama
- Depok Urai Kemacetan Melalui Penerapan Ganjil-genap, Awal Oktober
Yulia menjelaskan, selama berada di sekolah siswa tidak diperbolehkan membawa makanan, hanya diizinkan membawa minum. Hal ini untuk meminimalisir penyebaran virus Corona atau Covid-19.
Dirinya berharap, seluruh satuan pendidikan tingkat prasekolah dapat menerapkan protokol kesehatan yang ketat selama PTMT. Yaitu menjaga jarak siswa dalam kelas, penyediaan fasilitas mencuci tangan, pengecekan suhu tubuh, dan lain sebagainya.
"Kami ingin controlling para guru ditingkatkan untuk melihat penerapan prokes bagi siswa dan warga sekolah," tandasnya.