Muamalat dan Indonesia Islamic Global Market Association Gelar Pelatihan Treasury Dealer

JAKARTA - Muamalat Institute dan Indonesia Islamic Global Market Association (IIGMA) disebut baru saja menyelenggarakan program sertifikasi kompetensi bidang treasury dealer ini dalam format daring.

Ketua IIGMA Budi Kurniawan mengatakan program ini senantiasa memberikan update serta perkembangan terkini kepada pemegang sertifikat kompetensi.

“Kegiatan yang kami selenggarakan bertujuan memastikan kepatuhan terhadap persyaratan yang ditetapkan dalam pedoman, standar atau skema sertifikasi,” ujarnya dalam keterangan resmi, Selasa, 28 September.

Budi menambahkan, pemegang sertifikat kompetensi harus bisa mengikuti perkembangan terbaru dan melakukan pengkinian aspek teknis, dan manajerial dalam bidang Treasury.

“Seorang dealer perbankan di unit treasury salah satu tugas utamanya adalah mengelola aset dan liabilitas serta likuiditas bank. Dealer juga melakukan transaksi di pasar finansial baik itu pasar uang (money market), obligasi atau surat utang dan valuta asing untuk mendapatkan profit,” tuturnya.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Executive Muamalat Institute Anton Hendrianto menyebut program pemeliharaan ini diselenggarakan untuk memperluas sertifikat kompetensi bidang Treasury Dealer yang mempunyai masa berlaku selama tiga tahun.

Menurut Anton, bank diharapkan mengikutsertakan setiap pengurus dan pejabat bank yang dipersyaratkan memiliki sertifikat Treasury Dealer dalam program pemeliharaan secara berkala.

"Seseorang yang telah memiliki sertifikat kompetensi yang diterbitkan oleh LSPP diharapkan mengikuti program pemeliharaan," ucap dia.

Anton juga menjelaskan situasi pandemi membuat pihaknya mendorong peningkatan kompetensi SDM untuk mendukung pertumbuhan bisnis syariah. Hal ini karena investasi di pasar syariah dan perbankan syariah diyakini bakal terus meningkat dan menjanjikan.

"Kami akan tetap mendukung bank-bank konvensional yang akan bertransformasi menjadi perbankan syariah. Hal ini agar perbankan syariah bisa menjadi pilar penting di perbankan Indonesia,” tutup Anton.