Kaca Kantor Bank Sinarmas Ditembak hingga Berlubang, Polisi: Kemungkinan Bukan Peluru Tajam

JAKARTA - Kepolisian Resor Kota Pontianak, di Kalimantan Barat, meyelidiki atas dugaan penembakan kaca Kantor Bank Sinarmas Cabang Pontianak di Jalan Gajah Mada atau depan Pasar Flamboyan Pontianak.

Kasat Reskrim Polresta Pontianak, AKP Rully Robinson Polii di Pontianak, Senin, mengatakan hingga saat ini pihakya masih menunggu laporan resmi dari pihak Bank Sinarmas terkait dugaan penembakan tersebut.

"Memang benar, tadi pagi kami mendapat informasi terkait dugaan penembakan itu sekitar pukul 08.00 WIB. Dan adanya lubang di salah satu sisi gedung Bank Sinarmas itu," ujarnya.

Rully mengatakan, terkait temuan itu, Satuan Reskrim Polresta Pontianak telah melakukan identifikasi dengan menurunkan tim identifikasi Polresta Pontianak di lokasi kejadian.

"Dari hasil pengecekan itu, memang benar ditemukan beberapa lubang, tetapi kami belum bisa memastikan apakah itu bekas peluru tajam, kelereng atau peluru senapan angin, karena saat diperiksa lubang-lubang tersebut tidak tembus ke dalam ruang gedung Bank Sinarmas dan kemungkinan besar bukan merupakan peluru tajam. Dan barang bukti yang kami temukan hanya pecahan kaca," ungkapnya.

Dia menambahkan, sejauh ini dari hasil pengecekan dugaan lubang akibat penembakan terdapat empat lubang, tiga di sebelah sisi kiri gedung dan satu di sebelah kanan.

"Kami juga hingga saat ini belum bisa memastikan jenis peluru apa yang digunakan, dugaan kuat lubang-lubang itu akibat tembakan dengan menggunakan kelereng. Karena ada beberapa kelereng baik masih utuh maupun dalam keadaan pecah kami temukan di bawa bekas lubang tembakan. Dan terkait hal ini setelah mendapatkan laporan resmi, kami akan melakukan tindak lanjut atas laporan tersebut," katanya.

Sementara itu, Denny dari Perwakilan Bank Sinarmas mengatakan pihaknya akan terus melakukan koordinasi dengan pihak kepolisian. Kejadian itu pertama kali di ketahui oleh salah seorang satu office boy yang sedang sedang membersihkan ruang kantor pagi tadi.

"Untuk saat ini kami terus berkoordinasi dengan pihak kepolisian. Dan kami belum berani memberi keterangan karena kami juga masih menunggu hasil pemeriksaan dari pihak kepolisian," ujar Denny.