Cerita Dermawan yang Gunakan Bitcoin, Ethereum, dan Dogecoin untuk Memerangi Kelaparan di Yaman

JAKARTA – Sebagian warga Yaman kesulitan mengakses persediaan makanan akibat perang sipil yang terjadi. Seorang pengguna Reddit yang mengaku tinggal di ibu kota Yaman, Sana’a, mengungkapkan bahwa dirinya menggunakan mata uang kripto untuk membeli sejumlah makanan guna disumbangkan kepada keluarga-keluarga yang tidak bisa mendapatkan makanan.

Dilansir dari Cointelegraph, berdasarkan laporan postingan di media sosial Reddit yemenvoice, warga Yaman dikabarkan sudah menerima ribuan dolar dalam sumbangan kripto yang digunakan untuk memerangi kelaparan di kawasan Timur Tengah. Mereka mengaku sudah membagikan tepung, beras, minyak dan kacang-kacangan untuk 20 keluarga. Mereka berencana menyasar 30 keluarga lagi dalam wakut dekat.

“Saya berusaha sangat keras untuk membantu orang-orang saya dengan cara apa pun yang memungkinkan,” kata yemenvoice. “Saya telah mencoba membuat kampanye donasi online, tetapi sayangnya, semua platform donasi online tidak mendukung Yaman. Jadi, saya berpikir untuk menggunakan cryptocurrency sebagai metode alternatif, dan memang itu jauh lebih mudah dan efektif.”

Sebagai informasi, perang saudara Yaman sudah terjadi sejak tahun 2014 setelah koalisi pasukan pimpinan Arab Saudi membantu Presiden Abd-Rabbuh Mansur Hadi yang digulingkan dari tampuk kekuasaan. Berbagai jalur udara, darat, dan laut Yaman diblokade sejak tahun 2015. Tindakan ini menyebabkan jutaan warga Yaman kesulitan mendapatkan kebutuhan mendasar seperti makanan.

Berdasarkan laporan dari David Beasly selaku direktur eksekutif Program Pangan Dunia PBB mengatakan bahwa sekitar 16 juta warga Yaman “berbaris menuju kelaparan”, termasuk 400 ribu anak-anak balita. Saat ini persedian makanan di Yaman dikabarkan sedang dalam tahap kritis.

Yemenvoice mengungkapkan pihaknya sudah berhasil “mematahkan blokade” dan mendapat akses masuk ke Yaman dan membeli makanan dengan menggunakan mata uang kripto seperti Bitcoin (BTC), Etherum (ETH), Bitcoin Cash (BCH), Dogecoin (DOGE), dan juga Nano (NANO).

“[Saya] menerima sumbangan, kemudian ditransfer dari wallet (dompet digital) saya ke dompet perdagangan atau perusahaan pertukaran (kami hanya memiliki satu perusahaan yang menerima Bitcoin), lalu saya membeli paket makanan ini, seperti yang Anda lihat, dan membagikannya kepada orang tua, ibu tunggal dan anak yatim, meskipun tidak ada perbedaan antara tua atau muda, semua orang kelaparan.”

Berdasarkan catatan blockchain, Yemenvoice sudah menerima sekitar 600 dolar AS (setara Rp8,5 juta) dalam bentuk Bitcoin, 1 dolar dalam bentuk Bitcoin Cash, dan 64 dolar dalam bentuk kripto Nano. Namun, Yemenvoice mengaku kepada Cointelegraph sudah menerima 12.000 dolar AS (Rp171 jutaan) dalam bentuk mata uang kripto. Sekitar 3 ribu dolar AS (Rp42,7 juta) sudah digunakan untuk “membayar tagihan medis, membeli obat-obatan, membayar sewa dan membeli makanan.”

Redittor Yemenvoice mengaku sudah menentukan warga yang membutuhkan dan memberikan sumbangan “di mana pun saya menemukannya.” Atas kedermawanan yemenvoice tersebut, banyak pengguna Reddit lain yang mengungkapkan dukungan mereka terhadap sumbangsih yemenvoice. Namun, ada pula yang mempertanyakan cara menggunakan kripto yang efektif di negara konflik seperti Yaman.

“Jika saya mengirim sejumlah Bitcoin, mereka memberi saya setara dengan dolar, tetapi dalam mata uang lokal, dan seterusnya saya membeli dan mendistribusikan barang-barang ini,” kata yemenvoice. “Segera Anda akan melihat pemilik toko di Yaman berdagang Bitcoin dan tidak mengubahnya menjadi dolar atau bahkan ke mata uang lokal. Terutama dengan memburuknya kondisi kehidupan di sini dan jatuhnya riyal Yaman.”

Pengguna kripto tersebut telah memanfaatkan cryptocurrency sebagai sumber kekuatan untuk melakukan kebaikan dalam memerangi kemiskinan dan kelaparan di negara konflik. Di sisi lain, sejumlah negara lain yang tengah mengalami hiperinflasi seperti Venezuela juga dilaporkan diam-diam mendukung penggunaan mata uang kripto.