Satgas COVID-19 Sterilisasi Sekolah Jelang PTM di Denpasar

DENPASAR - Satgas COVID-19 Tangguh Dewata Desa Sumerta Kelod, Kota Denpasar, Bali, menyemprotkan cairan disinfektan saat sterilisasi sekolah dalam persiapan menjelang pembelajaran tatap muka (PTM) di beberapa SD dan SMK.

Kepala Desa Sumerta Kelod sekaligus Ketua Satgas COVID-19, I Gusti Ketut Anom Suardana, mengatakan, pihaknya sejak awal pandemi sudah berupaya terus untuk melakukan penanganan COVID-19 dengan sebaik-baiknya.

“Jaripurbakala ini, yakni menjaga dan melakukan steril terhadap semua sekolah, pura-pura, banjar-banjar yang ada di Desa Sumerta Kelod,” katanya dikutip Antara, Jumat, 17 September.

Setelah melakukan inovasi jaga rurung atau penyemprotan disinfektan di setiap gang desa, maka Satgas COVID-19 sekarang melakukan kegiatan Jaripurbakala atau jaga steril pura, banjar, sekolah dan lapangan yakni penyemprotan hingga sterilisasi yang fokus pada pura, banjar, sekolah, dan lapangan sebagai upaya pencegahan penularan COVID-19.

Dia menambahkan kegiatan ini diawali dengan melakukan penyemprotan desinfektan dengan menyasar sekolah dari tingkat SD hingga SMK.

Hal ini terkait dengan persiapan tatap muka yang rencananya akan dilakukan dalam waktu dekat menyusul kasus COVID-19 di Bali mengalami penurunan sehingga pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) menjadi level III.

“Pihak desa melalui Satgas COVID-19 melakukan sosialisasi, edukasi, terhadap guru-guru di sekolah, penyemprotan desinfektan agar sekolah steril dari virus corona,” katanya.

Selain itu, Satgas COVID-19 juga melihat kesiapan sekolah dalam menyambut PTM yakni jarak bangku, ketersediaan tempat cuci tangan, sarana dan prasarana prokes harus lengkap.

Pihaknya juga menyarankan sekolah untuk membentuk satgas kecil, dengan melibatkan guru-guru agar ikut mengamankan sekolah.

Setelah melakukan penyemprotan disinfektan di sekolah, pihaknya akan menyasar pura-pura untuk dilakukan penyemprotan dan disusul dengan menyasar banjar-banjar yang ada di desa.

Sementara itu, Kepala SDN 4 Sumerta Kelod, Made Nuriana menyambut baik respons dari Satgas COVID-19 yang sejak awal ikut peduli dengan kondisi sekolah di masa pandemi ini.

Bahkan, hingga saat ini sekolah tersebut sudah tiga kali disemprot disinfektan sejak pandemi COVID-19 terjadi.

“Terkait dengan pelaksanaan pembelajaran tatap muka yang tetap mengacu pada regulasi yang ada, yakni keputusan pemerintah daerah itu pihak sekolah akan melakukan penataan di ruangan dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat,” katanya.

Ia menambahkan pembelajaran tatap muka nanti dilakukan secara terbatas dengan maksimal dalam satu ruangan ada 18 siswa dan akan diatur posisi kursinya.

Pemerintah pusat menetapkan PPKM Level III untuk Bali sehingga PTM mulai dipersiapkan, tidak terkecuali di Kota Denpasar.

Sejumlah sekolah di ibu kota Provinsi Bali tersebut sudah siap untuk melakukan PTM, hanya menunggu regulasi dari Pemerintah Kota Denpasar dan Pemerintah Provinsi Bali.