Bagikan:

TANGERANG - Pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas di Kota Tangerang, Banten dibagi dalam tiga tahap yang dimulai pada awal pekan ini.

Kepala Dinas Pendidikan (Dindik) Kota Tangerang Jamaluddin mengatakan kelas VI jenjang SD dan kelas IX jenjang SMP masuk pada tahap pertama mengikuti PTM.

Selanjutnya, tahap kedua pada awal pekan depan dilaksanakan PTM untuk kelas IV - V jenjang SD dan kelas VIII jenjang SMP. Sedangkan tahap ketiga  mulai kelas I hingga III SD dan kelas VII jenjang SMP.

“Dindik dan para pemangku kepentingan lainnya akan berusaha PTM berlangsung aman. Sebab, anak-anak pekan depan harus mulai tryout ujian sekolah," kata Jamaluddin saat meninjau di SDN 3 Tangerang di Tangerang, Senin 7 Maret.

Ia mengatakan pelaksanaan PTM terbatas juga dilakukan dengan hati-hati dan penerapan protokol kesehatan (prokes) ketat. Selain itu, demi keamanan PTM Terbatas, Pemkot Tangerang juga akan melakukan evaluasi secara berkala.

“Di hari pertama ini, Dindik menurunkan tim peninjauan ke sekolah-sekolah utnuk melihat pelaksanaannya. Tak hanya mengecek kondisi kapasitas ruang kelas, namun kelengkapan prokes dan kebersihan di ruang-ruang lainnya. Dari peninjauan itu, PTM hari pertama berlangsung aman,” katanya.

Jamal menjelaskan Dindik memastikan PTM terbatas berlangsung lancar dan aman. Berkolaborasi dengan Satpol PP, Satgas COVID-19, Dindik dan jajaran kecamatan serta kelurahan untuk melakukan pengawasan secara berkala.

Ia mengimbau demi keberlangsungan PTM terbatas harus menjalin kerja sama yang baik. "Mulai dari Dindik, siswa, wali murid dan guru, Kepala Sekolah, untuk sama-sama menjaga protokol kesehatan," katanya.

Maspufah, Kepala SDN 3 Tangerang mengungkapkan sederet kesiapan telah dimaksimalkan mulai dari 99 persen siswa dan guru telah divaksin, aplikasi PeduliLindungi, cuci tangan hingga sterilisasi secara berkala.

“Guru dan siswa sangat antusias dengan PTM terbatas ini. Apalagi, pekan depan sudah mulai ujian sekolah. Pastinya, kami berkomitmen menjaga prokes dengan baik tanpa kendor, sehingga guru dan siswa aman dan sehat, dan PTM akan terus berlangsung tanpa ditutup-tutup lagi,” katanya.