25 Tahun Berlalu, Baru Informasi ini yang Didapat Polisi untuk Menemukan Pembunuh Mahasiswi Tahun 1996
JAKARTA - Berbagai upaya sudah dilakukan polisi Jepang. Tapi kabut tebal masih menutupi kasus kematian Junko Kobayashi, mahasiswi Universitas Sophia yang ditemukan tak bernyawa di rumahnya sendiri.
Junko Kobayashi dibunuh di dalam rumahnya di Tokyo pada 9 September 1996 silam. Jangankan penangkapan, jejak pelaku saja seperti hilang ditelan bumi.
Padahal polisi sudah memeriksa lebih dari 75 ribu orang saksi dan lebih dari 1.000 petunjuk diteliti. Tapi polisi belum bisa juga menentukan tersangka pembunuhan ini.
Apa saja temuan polisi dalam kasus kematian Junko Kobayashi? Data-data ini dibuka untuk publik oleh Tokyo Metropolitan Police Department.
1. Alamat Junko berada di Shibamata 3-chome, Katsushika-ku. Peristiwa pembunuhan terjadi dalam kisaran waktu 15.50 (saat ibu korban keluar) hingga 16.39 (ketika pemadam kebakaran mendapat laporan api).
2. Udara di Tokyo saat itu lumayan dingin. Hujan terus mengguyur sejak pagi.
3. Junko Kobayashi adalah mahasiswi tingkat akhir jurusan bahasa Inggris dari Universitas Sophia. Saat dibunuh, Junko berusia 21 tahun. Dua hari setelah kasus pembunuhan, Junko harusnya sedang dalam perjalanan menuju Amerika Serikat.
Baca juga:
- 75 Ribu Orang Sudah Diperiksa, Tapi Kasus Kematian Mahasiswi yang Dibakar Tahun 1996 Belum Terpecahkan
- Pria Berbadan Kecil dan Berjas Hujan Kuning di Dekat Rumah Mahasiswi yang Dibakar Tahun 1996, Pelaku?
- Misteri 3 Helai Bulu Anjing di Rumah Mahasiswi Jepang yang Dibunuh 25 Tahun Lalu
- Waktu 49 Menit Paling Krusial dalam Kasus Pembunuhan Mahasiswi Jepang 25 Tahun Lalu
4. Polisi menemukan luka tusukan di enam tempat berbeda di leher Junko. Terbanyak ada di bagian kanan. Dari hasil autopsi, Junko diduga dibunuh oleh pisau kecil selebar 3 cm dengan panjang 8 cm, mirip seperti pisau buah.
5. Mulut dan tangan Junko diikat oleh plester. Polisi menemukan plester ini diproduksi di sebuah pabrik di prefektur Shizuoka setelah Januari 1994. Perekat ini memiliki lebar 50 mm dan panjang 25 meter.
6. Polisi menemukan potongan tanaman, potongan kayu, bulu anjing, dan sejumlah benda lain yang menempel pada permukaan perekat pita karet.
7. Polisi menduga pelaku pembunuh sempat terluka saat kejadian karena ditemukan darah dengan golongan A.
8. Polisi berhasil memetakan kejadian dengan sistem 3D pada hari naas itu.
9. Sosok mencurigakan. Ada seorang pria yang mencurigakan berdiri sekitar 15 meter dari sebuah rumah. Pria itu kurus dengan tinggi sekitar 150-160 sentimeter. Badannya yang kecil seakan tenggelam akibat jas hujan besar warna kuning yang dia pakai. Ada sebuah payung hitam yang siap digunakan karena saat itu adalah hari musim gugur yang agak dingin.