TikTok Luncurkan Fitur untuk Membantu Kesehatan Mental Penggunanya karena Dampak Medsos
JAKARTA - Media sosial kerap kali menimbulkan dampak negatif bagi kesehatan mental seseorang. Berbagai konten yang disajikan atau dilihat bisa membuat orang lain merasa cemas. TikTok menyadari hal ini.
Perusahaan baru saja mengumumkan mereka akan meluncurkan fitur untuk membantu pengguna yang berjuang dengan masalah kesehatan mental dan pikiran untuk bunuh diri, seperti dikutip dari CNBC Internasional, Rabu, 15 September.
Ini termasuk panduan kesejahteraan, panduan dukungan bagi mereka yang berjuang dengan gangguan makan dan fitur intervensi pencarian yang akan mengarahkan pengguna untuk mendukung sumber daya ketika mereka mencari frasa seperti bunuh diri.
Dikembangkan bekerja sama dengan International Association for Suicide Prevention, Crisis Text Line, Live For Tomorrow, Samaritans of Singapore and Samaritans (UK), panduan kesejahteraan baru ini menawarkan saran yang lebih terarah kepada orang-orang yang menggunakan TikTok, pengguna juga harus berpikir dua kali tentang apa yang mereka posting dan bagaimana hal itu dapat memengaruhi orang lain.
Pengumuman TikTok tentang fitur-fitur baru itu berawal dari laporan Wall Street Journal (WSJ) yang mengatakan Facebook telah berulang kali menemukan aplikasi Instagram-nya dapat berbahaya bagi kesehatan mental remaja dalam situasi tertentu.
Baca juga:
Seorang remaja berusia 19 tahun diketahui tengah mencari ide olahraga di Instagram, namun halaman jelajahnya malah dibanjiri foto tentang cara menurunkan berat badan, dan ini menyebabkan kecemasan bagi remaja tersebut. Instagram sebelumnya mengaku salah dengan fungsi pencariannya yang merekomendasikan penggunanya tidak sesuai yang diinginkan.
Direktur program gangguan makan di Rumah Sakit Johns Hopkins, Angela Guarda mengungkapkan kepada WSJ, bahwa pasiennya sering mengatakan bahwa mereka belajar tentang taktik penurunan berat badan yang berbahaya melalui media sosial.
Mengikuti laporan WSJ, anggota parlemen AS sangat mengkritik Facebook karena dampak media sosial pada kesehatan mental remaja dan kegagalan perusahaan untuk mengatasi masalah tersebut.
Kedua aplikasi tersebut bersaing ketat untuk mendapatkan perhatian remaja. Sejak diluncurkan pada 2017, TikTok milik China telah mendapatkan popularitas di Instagram. Tahun lalu, itu melampaui Instagram sebagai aplikasi media sosial favorit kedua remaja AS setelah Snapchat, menurut laporan Oktober 2020 oleh Piper Sandler.
Fitur baru TikTok akan mengarahkan pengguna untuk mendukung, seperti Crisis Text Line jika mereka mencari istilah bunuh diri. Pengungkapan tentang dampak negatif media sosial pada kesehatan mental bukanlah terobosan, tetapi mereka menghasilkan tekanan baru bagi platform yang kuat ini untuk memikirkan cara mendukung penggunanya.