Gandeng Gojek, Kemenkominfo Sasar UMKM Jadi Bisnis Digital
JAKARTA - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) dan Gojek Indonesia berkolaborasi untuk mendorong percepatan transformasi digital di Indonesia yang baru saja dikukuhkan melalui penandatanganan Nota Kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU).
Kedua belah pihak nantinya akan memberikan edukasi dan pelatihan pada Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) serta masyarakat umum. Berfokus pada tiga area utama, yaitu akselerasi kompetensi SDM digital, peningkatan literasi digital masyarakat, dan percepatan transformasi digital pada sektor ekonomi dan bisnis.
Bukan hanya dapat mendorong ekonomi nasional, ketiga area tersebut juga turut memaksimalkan potensi Indonesia sebagai kekuatan ekonomi digital di kawasan Asia Tenggara.
"Memang fokusnya di pelatihan dan edukasi dalam rangka tata kelola keamanan digital, perlindungan data pribadi, peningkatan literasi digital, juga kita akan melakukan pengembangan dan pendampingan digitalisasi UMKM, pelatihan kewirausahaan digital, juga nanti ada bekerja sama untuk dukungan forum ekonomi digital," ungkap Sekretaris Jenderal Kemenkominfo, Mira Tayyiba saat konferensi pers, Selasa, 14 September.
Menurut Mira, ini merupakan salah satu isu yang harus diangkat pasca pandemi COVID-19, dan itu termasuk UMKM juga. Di samping itu, Mira menegaskan memang fokus Gojek dan Kemenkominfo nantinya ada di digital enterpeneurship.
"Kenapa UMKM? Karena inilah yang menjadi tulang punggung perekonomian kita, dan sangat terdampak di saat pandemi ini, kita membantu mereka bukan saja bertahan tetapi juga bangkit, dan tumbuh melalui penggunaan teknologi digital," ujar Mira.
Baca juga:
- Gara-gara Elon Musk Tweet “Floki Telah Tiba”, Harga Floki Shiba dan Super Floki Melonjak
- Facebook Ternyata Kerap Bebaskan Akun Selebritas dan Politisi Langgar Aturan Platform
- Pemerintah Rusia Blokir AppStore Menjelang Pemilu Parlemen, Ini Alasannya
- Tak Suka Cara Microsoft Tetapkan Browser Default di Windows 11, Mozilla Lakukan Ini!
Hal ini sejalan dengan upaya percepatan penerapan Peta Jalan Indonesia Digital tahun 2021-2024 yang dicanangkan KemenKominfo sebagai panduan pelaksanaan transformasi digital di empat pilar, yaitu infrastruktur digital, pemerintahan digital, masyarakat digital, dan ekonomi digital.
Untuk mendorong hilirisasi atau pemanfaatan teknologi digital, Kemenkominfo turut memberikan rangkaian pelatihan berbasis digital kepada masyarakat, dan dalam pelaksanaannya menggandeng berbagai pihak, mulai dari instansi pemerintah, pelaku usaha termasuk platform digital, akademisi, komunitas, hingga media.
Sementara itu, CEO dan Co-Founder Gojek, Kevin Aluwi mengatakan Gojek juga telah membantu jutaan mitra driver untuk tetap produktif, begitupun UMKM yang beralih menjajal bisnis digital, salah satunya dengan fitur GoFood.
“Di tengah pandemi COVID-19, kami semakin proaktif melakukan percepatan digitalisasi, mulai dari mendukung UMKM bermigrasi dengan mudah ke ranah digital, meningkatkan kompetensi digital talent, hingga mengedukasi masyarakat tentang cara memanfaatkan teknologi digital dengan aman. Kesuksesan berbagai upaya ini tentunya tidak terlepas dari dukungan Kominfo terhadap industri ekonomi digital," kata Kevin.
Seperti yang sudah dijelaskan, ketiga pilar tersebut akan diimplementasikan dalam berbagai program antara Gojek dengan berbagai direktorat, badan dan lembaga di bawah Kominfo, itu meliputi:
1. Edukasi dan pelatihan intensif dengan Siberkreasi untuk mendukung pelaku UMKM yang cakap digital melalui konten-konten edukasi di berbagai media dengan topik-topik seperti, UMKM siap melaju berbekal kompetensi keamanan digital, tips jitu menarik pelanggan dan berkonten aman di Internet, strategi inovasi untuk UMKM kuliner, dan kolaborasi di bidang edukasi melalui iklan digital.
2. Digital Talent Scholarship, Kelas GoNusantara dan Digital Entrepreneurship Academy (DEA) yang akan memberikan pelatihan digital entrepreneurship berbentuk workshop interaktif kepada ribuan peserta.
Ragam program pelatihan ini sejalan dengan komitmen KemenKominfo untuk mengakselerasi kompetensi SDM digital nasional, dengan menargetkan 300.000 SDM digital terlatih atau tersertifikasi pada tahun 2024. Indonesia membutuhkan 9.000.000 talenta digital pada 2035.
3. Kolaborasi dengan BAKTI untuk pelatihan dan onboarding UMKM di daerah luar Jawa, di delapan kota secara luring dan daring.
4. Terakhir, kolaborasi membina bibit perusahaan startup Indonesia dalam Program 1000 Startup Digital.