LaporCovid-19 Sebut Ada Vaksinasi Booster untuk Keluarga Pejabat di Jakarta, Dinkes Membantah

JAKARTA - Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti membantah temuan koalisi LaporCovid-19 yang menyebut ada vaksinasi dosis ketiga (booster) untuk keluarga pejabat dan aparat di Jakarta.

Widyastuti menyebut, pelaksanaan vaksinasi booster yang dilakukan Dinkes DKI saat ini hanya diperuntukkan bagi tenaga kesehatan.

"Kami, menurut kebijakan pemerintah pusat, booster hanya bagi tim tenaga kesehatan dan penunjangnya," kata Widyastuti kepada wartawan, Kamis, 9 September.

Sebelumnya, LaporCovid-19 mendapat laporan dari warga bahwa ada vaksinasi dosis ketiga (booster) untuk para keluarga pejabat elite dan aparat di salah satu perkantoran swasta di Jakarta.

Berdasarkan undangan yang dilaporkan warga anonim kepada LaporCovid-19, vaksinasi booster COVID-19 ini menggunakan jenis Moderna.

"Hari ini kami mendapat laporan adanya booster vaksin ketiga untuk keluarganya pejabat dan aparat di salah satu perkantoran swasta di jakarta, di Jalan Sudirman. Menariknya, informasinya itu jangan disebarkan ke orang lain," kata Co-Inisiator LaporCovid-19 Ahmad Arif pada Rabu, 8 September.

Arif menyayangkan adanya penyimpangan vaksinasi dosis ketiga untuk masyarakat selain tenaga kesehatan. Sebab, saat ini distribus vaksin belum merata ke seluruh daerah.

Padahal, kata dia, banyak warga di daerah dan di desa yang ingin mendapat suntikan vaksin. Namun, stok vaksin di daerahnya sering kali kosong.

"Ada proses penggunaan vaksin dosis ketiga diam-diam untuk kalangan elite. Sementara di sisi lain, masyarakat di luar Jawa, di daerah sangat kesulitan sekali mendapatkan vaksin," ungkap Arif.

Arif menganggap hal ini adalah sebuah ironi. Ketika ada laporan vaksinasi booster kepada kalangan elite, di saat yang bersamaan cukup banyak masyarakat yang kesulitan mendaftar dan dapat vaksin. Karenanya, ia meminta pemerintah mengusut penyimpangan vaksinasi ini secara serius.

"Ini menurut saya hal-hal yang harus ditindaklanjuti dengan sangat serius, karena menyangkut persoalan moral dan ketimpangan atau equity," ucapnya.