Ambisi Apple untuk Menjadikan iPhone Perangkat Multifungsi untuk SIM dan Paspor Digital

JAKARTA - Apple berencana membuat smartphone-nya menjadi satu-satunya gawai yang dapat dibawa seseorang saat bepergian. Tak hanya sebagai alat komunikasi, iPhone juga dapat berfungsi sebagai paspor, SIM, KTP maupun dokumen penting lainnya secara digital. 

Bahkan saat acara Worldwide Developers Conference (WWDC) 2020, Apple menyampaikan keinginannya untuk menggantikan fungsi dari kunci mobil di masa depan. Ambisi itu diwujudkan dalam kumpulan paten aplikasi Apple mengenai "Providing Verified Claims of User Identity".

"Perangkat yang menerapkan sistem untuk penggunaan identitas yang terverifikasi mencakup setidaknya satu prosesor yang dikonfigurasi dalam menerima klaim terverifikasi, saat mengidentifikasi pengguna perangkat," bunyi penjelasan paten tersebut, seperti dikutip dari Apple Insider, Selasa, 7 Juli.

Kendati Apple tak merujuk pada satu perangkat, namun perusahaan asal Cupertino itu berambisi untuk segera mengaplikasikan fitur tersebut ke iPhone. Bahkan jika memungkinkan sensor biometric di Apple Watch, juga dapat mengautentifikasi identitas penggunanya. 

Klaim terverifikasi ini akan ditangani oleh penyedia verifikasi identitas yang terpisah dari server. Sehingga perangkat seperti iPhone dapat dengan aman mengakses identitas penggunanya secara digital. 

"Ini memungkinkan pengguna untuk mendapatkan klaim identitas terverifikasi yang berfungsi sebagai identitas digital, yang mencakup informasi dari satu atau lebih sistem terverifikasi untuk dapat digunakan kembali di berbagai penyedia layanan," tulis dokumen paten Apple.

Dokumen paten aplikasi multifungsi Apple (dok. Apple Insider)

Meskipun terdengar menarik dan menjanjikan, namun gagasan untuk memasukkan semua identitas ke dalam satu server atau perangkat tertentunya cukup berisiko tinggi. Misalnya hilang, gangguan sinyal atau kehabisan daya yang berarti kehilangan juga akses ke semua dokumen dan identitas penting.

Sebelumnya, Apple juga telah bekerja sama dengan sejumlah negara seperti Jerman dan Inggris dalam mengautentifikasi dokumen identitas secara digital. Namun proses tersebut masih cukup sulit dilakukan, karena proses birokrasi pemerintah dalam memvalidasi data tersebut.

"Identitas, agar legal, harus disahkan oleh pemerintah," kata Vice Presiden Apple Pay Jennifer Bailey pada 2019 lalu.