Bahas Penerbangan Sewa untuk Mengevakuasi Warganya dengan Taliban, Amerika Serikat Dibantu Qatar
JAKARTA - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony Blinken mengatakan pada Hari Selasa, pemerintahnya tengah bekerja untuk memastikan penerbangan sewa untuk mengeluarkan warganya dan warga Afghanistan yang berisiko dengan aman dari Afghanistan.
Menlu Blinken mengatakan, Amerika Serikat telah melakukan diplomasi dengan kelompok Taliban, yang berhasil meraih kekuasaan di Afghanistan bulan lalu, dengan para pejabat Taliban menyebut akan mengizinkan orang-orang dengan dokumen perjalanan sah bebas meninggalkan negara itu.
Dalam kesempatan yang sama, Menlu Blinken mengatakan pihak Washington telah mengidentifikasi sejumlah kecil orang Amerika yang berusaha untuk meninggalkan Mazar-i-Sharif, Afghanistan.
Menlu Antony Blinken menggaris bawahi, tantangan dengan penerbangan charter evakuasi adalah bahwa beberapa warga Afghanistan yang ingin pergi tidak memiliki dokumen yang sesuai.
Berada di Qatar, Menlu Blinken tidak sendiri. Ia bersama dengan Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin yang berusaha untuk mencari cara evakuasi warga Amerika dan Afghanistan yang berisiko menyusul pengambilalihan Taliban. Sekaligus, untuk membangun konsensus di antara Sekutu. Mereka berterima kasih kepada Qatar atas dukungan dan tindakannya.
"Qatar melampaui dan melebihi. Kemurahan hati Anda menyelamatkan ribuan nyawa," kata Lloyd Austin pada konferensi pers bersama di Doha, memuji bantuan Qatar, seperti mengutip Reuters Selasa 7 September.
Baca juga:
- Sempat Diturunkan Pangkatnya, Jenderal Korea Utara Dapat Promosi Jabatan Penting Karena Program Rudal Balistik
- Sukses Uji Coba, Korea Selatan Jadi Negara Pertama Tanpa Senjata Nuklir yang Mampu Produksi dan Luncurkan SLBM
- ISIS Klaim Bertanggung Jawab Atas Serangan di Irak, Komandan Militer Iran: Jika Perlu, Kami akan Menyerang
- Kudeta Guinea, Militer Janjikan Pemerintah Persatuan Nasional untuk Memimpin Transisi Kekuasaan
Sementara itu, Menteri Luar Negeri Qatar Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al Thani mengatakan, negaranya berharap bandara Kabul akan beroperasi untuk penumpang dalam beberapa hari ke depan. Tetapi, belum ada kesepakatan tentang bagaimana menjalankannya belum tercapai.
Qatar telah bekerja dengan Turki dan Amerika Serikat untuk memulihkan operasi di bandara Kabul. Sheikh Mohammed mengatakan bandara akan membutuhkan peningkatan peralatan.