Niat Buktikan Bahaya Ganja, Penelitian Justru Membawa Profesor Lester Grinspoon ke Barisan Depan Pembela Marijuana
JAKARTA - Lester Grinspoon, Profesor Psikiatri dari Harvard yang menjadi pendukung utama legalisasi ganja setelah penelitiannya, tutup usia pada 25 Juni lalu. Ia wafat di usianya yang ke 92 tahun. Grinspoon adalah ilmuwan yang mengungkapkan bahwa alkohol atau tembakau lebih beracun dan candu daripada ganja.
Dikisahkan The New York Times, Grinspoon mulanya adalah seorang penolak ganja garis keras. Dirinya yakin bahwa ganja adalah jenis narkoba yang sangat berbahaya.
Suatu hari Grinspoon pernah menceritakan kecemasannya ketika temannya sesama pengajar Harvard Carl Sagan mengajaknya untuk mengisap ganja. Ia terus menerus memperingatkan kawannya agar berhenti mengonsumsi itu.
Sagan bergeming. Ia malah balik memberi tahu Grinspoon bahwa ganja tak berbahaya. "'Kau akan menyukainya dan tidak berbahaya. 'Aku benar-benar heran,'" kisah Grinspoon.
Jawaban Sagan yang menohok itu membuat Grinspoon tertantang menemukan studi yang memperkuat argumen bahwa ganja sangat berbahaya. Namun, ia tak menemukan dalih yang kuat di balik penetapan ganja sebagai barang ilegal pada 1937 oleh pemerintah federal. Saat itu, otoritas menggolongkan ganja sebagai tanaman yang dapat membuat kecanduan.
Sebaliknya, Grinspoon malah menemukan bukti bahwa dokter-dokter abad 19 merespkan ganja sebagai penawar rasa sakit dan membantu orang tidur. Ia menyimpulkan bahwa ganja seperti alkohol yang relatif aman bila penggunaannya diatur. Katany,a justru yang berbahaya adalah ketika pengguna ganja dikriminalisasi.
Setelah melakukan kajian, Grinspoon membuat tulisan bertajuk Marihuana Reconsidered yang terbit pada 1971. Dalam tulisan itu ia berargumen: potensi terbesar kerusakan sosial terletak pada anak muda dan sikap reaktif institusional yang merupakan dampak langsung dari undang-undang ganja yang ada saat ini.
"Jika kita ingin menghindari kerusakan ini menjadi bencana nasional dalam dekade berikutnya, kita harus bergerak untuk membuat penggunaan sosial dari ganja legal," tulis Grinspoon.
Kiprah di NORML
Grinspoon sepertinya adalah orang yang tidak setengah-setengah saat menyuarakan apa yang ia yakini. Sikapnya mendukung legalisasi ganja semakin jelas saat ia menjadi salah satu dewan penasihat Organisasi Nasional untuk Reformasi Hukum Marijuana atau NORML. Ia menjadi salah satu mentor yang pemikirannya dijadikan peta intelektual menuju legalisasi.
"Di awal, ia memberi kredibilitas yang luar biasa," kata mantan Direktur Eksekutif NORML, Allen Pierre. "Saat saya bergabung pada 1990, Lester telah mencapai level tingkat tinggi dalam gerakan reformasi ganja. Dia adalah orang yang paling disegani," kata Pierre.
Grinspoon dikenal sebagai pria kutu buku ilmiah. Dan itu menjadi kekuatannya ketika terjun dalam gerakan ini. Ia adalah seorang profesional. NORML dibentuk pada 1970. Organisasi ini berhasil memimpin upaya melawan kriminalisasi pelanggaran kecil kasus ganja di 11 negara pada dekade pertama mereka beroperasi.
Kiprah Grinspoon menyuarakan dekriminalisasi pengguna ganja mulai menyeruak ke permukaan. Penelitian-penelitiannya di bidang ganja mendapat apresiasi dari mantan komisaris lembaga administrasi obat dan makanan AS, James Goddard.
Dalam bukunya The Best Dope On Pot So Far Goddard mengulas penemuan-penemuan Grinspoon. Dan nama Grinspoon sampai ke kuping Presiden Richard Nixon, yang telah memulai langkah keras melawan narkoba. Nixon menandai nama Grinspoon dengan menyebutnya "radikal kiri."
Ganja obat bagi sang anak
Grinspoon semakin kuat pada pendiriannya ketika ganja membantu pengobatan anaknya, Danny. Putranya didiagnosis mengidap leukimia limfositik akut selama empat tahun.
Mulanya Grinspoon menolak gagasan istrinya yang menyarankan agar Danny mencoba ganja. Namun ibunya Danny tak peduli. Ia nekat memberi Danny ganja di pengobatan kemoterapi berikutnya.
Setelah mengisap ganja di tempat parkir rumah sakit, Danny tiba-tiba terbebas dari rasa cemas yang sebelumnya sering ia rasakan sebelum mengonsumsi obat.
"Sejak saat itu, ia menggunakan ganja setiap sebelum perawatan, dan kami semua jauh lebih nyaman selama sisa hidupnya," tulis Grinspoon dalam Marihuana: The Forbidden Medicine.
Lester Grinspoon lahir pada 24 Juni 1928 di Newton. Ayahnya, Simon, adalah seorang pengacara. Ibunya, Sally Grinspoon, bekerja sebagai sekretaris Isaac Asimov di Fakultas Kedokteran Universitas Boston.
Baca juga:
Setelah lulus dari Sekolah Kedokteran Harvard pada 1955, ia bertugas di Layanan Kesehatan Masyarakat AS. Ia kemudian bergabung di Pusat Kesehatan Mental Massachusetts di Boston sebagai psikater selama 40 tahun.
Selain itu Grinspoon juga menjadi dosen di Fakultas Kedokteran Harvard selama 42 tahun sebelum pensiun pada 2000. Ia sadar dengan ketidaknyamanan Harvard karena dirinya menjadi aktivis ganja sehingga menolak untuk mempromosikannya dari profesor psikiatri menjadi profesor penuh. Namun ia tak terlalu memedulikannya.