Dugaan Teror dan Mistis Terbakarnya Mobil Via Vallen

JAKARTA - Aksi teror menerpa pedangdut Via Vallen. Mobil miliknya yang terparkir di depan rumah tepatnya di Desa Kali Tenggah Selatan, Tanggulangin, Sidoarjo, dibakar orang tak dikenal, Selasa, 30 Juni.

Insiden pembakaran itu disebut dilakukan oleh seseorang berinisial P. Namun, belum diketahui motif pembakaran mobil mewah berwana putih tersebut.

Kapolres Sidoarjo Kombes Sumardji mengatakan, pembakaran mobil itu dilakukan terduga pelaku dengan cara menyiramkan bensin dan dibakar. Hal ini diketahui berdasarkan barang bukti yang ditemukan dalam tas terduga pelaku dan rekaman kamera pengawas.

"Ada barang bukti botol yang masih tercium bau bensin, di samping itu kita juga mengamankan tas yang dijadikan barang bukti," ucap Sumardji, Selasa, 30 Juni.

Selain itu, berdasarkan rekaman kamera pengawas, ciri-ciri terduga pelaku bisa ditangkap. Pada rekaman itu tampak pakaian yang digunakan, serta ciri-ciri tubuh pelaku pembakaran.

"Kita lihat dari gestur, pakaiannya hampir mirip sama pelaku yang kita amankan," kata Sumardji.

Dugaan gangguan jiwa

Terduga pelaku pembakaran diduga mengalami gangguan kejiwaan. Selama pemeriksaan, ucapannya selalu berubah-ubah dan tidak terkait dengan perkara. Untuk memastikan kejiwaannya, psikolog akan diikut sertakan dalam pemeriksaan.

"Orangnya ini pura-pura bego atau gila, ngomongnya ngelantur. Sementara kita diamkan dulu, kita lihat perkembangannya setelah dia tenang akan kita periksa," tegas Sumardji.

Bahkan, ketika ditangkap dan digeledah, tak hanya botol air mineral bebau bensin yang ditemukan dalam tasnya. Beberapa barang berunsur mistis juga ditemukan. Salah satu yang menarik perhatian, yaitu, benda yang menyerupai manusia namun bertaring atau kerap dikenal dengan sebutan jenglot.

"Kita temukan barang-barang seperti alat perdukunan gitu lah kurang lebihnya," singkat Sumardji.

Sejauh ini, pemeriksaan untuk mencari motif di balik pekara terbakarnya mobil milik Via Vallen masih dilakukan. Sejumlah saksi sudah dimintai keterangan dan bukti-bukti telah dikirim ke Laboratorium Forensik (Labfor) guna diselidiki lebih lanjut.