Bagikan:

JAKARTA - Perkara pembakaran mobil Via Vallen mulai menemukan titik terang. Dari hasil pemeriksaan sementara, terduga pelaku berinisial P melakukan hal tersebut agar bisa bertemu dengan artis idolanya.

Psikolog dari Universitas Indonesia Rose Mini Agoes Salim menyebut, ada dugaan tindakan terduga pelaku yang membakar mobil Via Vallen karena dorongan emosional sesaat. Tujuannya, agar pelaku mendapat perhatian.

"Kemungkinan ada ada dorongan rasa emosional dari yang bersangkutan. Sehingga, saat itu dia tidak berpikir logis," ucap Rose kepada VOI, Rabu, 1 Juni.

Namun, untuk memastikan alasan pelaku membakar mobil Via Vallen, sambung Rose, harus dilakukan pemeriksaan lebih jauh. Sebab, ada dugaan lainnya motif di balik perkara ini bukan karena mengidolakan dan ingin bertemu.

"Harus diperiksa secara seksama yang bersangkutan, ada masalah atau tidak dengan Via Vallen," kata Rose.

Sementara, Psikolog Forensik Universitas Indonesia Kassandra Putranto menyebut, berkaca dari alasan terduga pelaku untuk bertemu idolanya, aksi pembakaran ini terjadi karena kapasitas pengambilan keputusan yang terbatas. Pelaku tidak berpikir panjang dampak dari tindakan yang dilakukannya tersebut.

"Pada dasarnya patut diduga bahwa hal ini terkait dengan kapasitas pengambilan keputusan yang terbatas dan dorongan emosi yang tinggi," tegas Kassandra

Pengakuan pelaku

Kapolres Sidoarjo Kombes Sumardji mengatakan, berdasarkan hasil pemeriksaan sementara, terduga pelaku nekat membakar mobil milik Via Vallen karena ingin bertemu. Pelaku sudah berada di sekitar kediaman Via Vallen, di Tanggulangin, Sidoarjo, selama satu pekan.

"Dia mengaku fans berat Via Vallen. Dia sudah satu minggu yang lalu di wilayah Sidoarjo," kata Sumardji.

Sumardji mengatakan, pembakaran mobil itu dilakukan oleh terduga pelaku dengan cara menyiramkan bensin lalu dibakar. Hal ini diketahui berdasarkan barang bukti yang ditemukan dalam tas terduga pelaku dan rekaman kamera pengawas.

"Ada barang bukti botol yang masih tercium bau bensin, disamping itu kita juga mengamankan tas yang dijadikan barang bukti," ucap Sumardji, Selasa, 30 Juni.

Selain itu, berdasarkan rekaman kamera pemgawas juga terduga pelaku bisa diamankan. Sebab, pada rekaman itu mempelihatkan dengan jelas pakaian yang digunakan serta ciri-ciri tubuh pelaku pembakaran.

"Kita lihat dari gesture pakaiannya hampir mirip sama pelaku yang kita amankan," kata Sumardji.