Kabar Duka dari Lampung, Total 3.519 Orang Meninggal Dunia Akibat COVID-19
JAKARTA - Dinas Kesehatan (Dinkes) Lampung mencatat penambahan 24 kasus kematian akibat infeksi COVID-19 sehingga jumlah keseluruhan pasien meninggal dunia karena terpapar virus corona berjumlah 3.519 orang.
"Kasus kematian akibat COVID-19 bertambah 24 orang yang tersebar di sejumlah wilayah di provinsi ini," kata Kepala Dinkes Lampung, Reihana, di Bnadarlampung, dilansir Antara, Minggu, 29 Agustus.
Dia menyebutkan daerah yang memiliki kasus kematian tersebut, yaitu Kabupaten Pesisir Barat satu orang, Pesawaran satu orang, Pringsewu tiga orang, Lampung Tengah tujuh orang, Waykanan satu orang, Lampung Barat satu orang, Lampung Timur 4 orang, Mesuji satu orang, Lampung Utara satu orang dan Kota Bandarlampung empat orang.
Kadinkes juga mengatakan selain terdapat kasus kematian, pasien positif COVID-19 di Lampung juga mengalami penambahan sebanyak 163 orang.
"Dengan penambahan 163 pasien ini total kasus positif COVID-19 di Lampung hingga kini mencapai 46.314 orang," kata dia.
Baca juga:
- Kendalikan Pandemi di Indonesia, Jokowi Sampai Telepon Negara yang Berhasil Turunkan Kasus COVID-19
- Memalukan, Pensiunan Mayor Satuan Elite Pengawal Ratu Inggris Gelapkan 24 Kendaraan Lapis Baja
- Rumah Pejabat yang Ngaku Utusan Jokowi Digeledah, Polisi Temukan Ini
- Pangkas Pohon yang Dibeli dan Ditanamnya Sendiri, Pria Ini Didenda Rp310 Juta
Dia mengyebutkan, daerah penyumbang kasus harian tersebut, yakni Bandarlampung 38 kasus, Metro 12 kasus, Kabupaten Mesuji tiga kasus, Tanggamus tujuh kasus, Lampung Timur 15 kasus, Lampung Barat delapan kasus, Lampung Selatan 15 kasus, Waykanan delapan kasus, Lampung Utara tujuh kasus, Lamaung Tengah 17 kasus, Pringsewu 22 kasus dan Pesawaran 11 kasus.
"Sementara itu untuk pasien sembuh dari COVID-19 hingga kini berjumlah 39.139 setelah 321 orang dinyatakan selesai isolasi," kata dia.
Dinkes juga sedang mengawasi 219 pasien suspek dengan rincian 41 pasien kasus suspek baru dan 178 kasus lama, sementara pasien dengan status probable yang sedang diawasi sebanyak 371 orang, tambah Reihana.