Kutuk Bom Bunuh Diri di Bandara Kabul, Taliban: Lingkaran Jahat akan Dihentikan dengan Tegas

JAKARTA - Taliban mengutuk keras serangan bom bunuh diri yang menewaskan warga sipil serta tentara Amerika Serikat di bandara Kabul, Afghanistan, Kamis waktu setempat.

"The Islamic Emirate mengutuk keras pemboman warga sipil di bandara Kabul, yang terjadi di daerah di mana keamanan berada di tangan pasukan AS," tulis juru bicara Taliban Suhail Shaheen di akun twitternya seperti dikutip Jumat 27 Agustus.

"The Islamic Emirate sangat memperhatikan keamanan dan perlindungan rakyatnya dan lingkaran jahat akan dihentikan dengan tegas, sambung pernyataan tersebut.

Serangan bom bunuh diri yang diduga dilakukan oleh ISIS-Khorasan (ISIS-K) terjadi di gerbang bandara Kabul, Kamis 26 Agustus, menewaskan puluhan warga sipil dan 12 tentara Amerika Serikat, membuat puluhan ribu warga Afghanistan putus asa untuk melarikan diri ke dalam kekacauan.

Mengutip Reuters, pejabat kesehatan Kabul mengatakan 60 warga sipil tewas. Video yang direkam oleh wartawan Afghanistan menunjukkan puluhan mayat berserakan di sekitar kanal di tepi bandara. Setidaknya dua ledakan mengguncang daerah itu, kata saksi mata.

Serangan ini diyakini sebagai peristiwa yang paling banyak menewaskan tentara Amerika Serikat di Afghanistan dalam satu insiden, sejak 30 personel AS tewas ketika sebuah helikopter ditembak jatuh pada Agustus 2011.

"Kami tidak akan memaafkan. Kami tidak akan melupakan. Kami akan memburu Anda dan membuat Anda membayar," tegas Presiden Amerika Serikat Joe Biden tentang para pelaku dalam komentar yang disiarkan televisi dari Gedung Putih.

"Kami tidak akan terhalang oleh teroris, Kami akan melanjutkan misi," pungkas Presiden Biden.

Sebelumnya, Amerika Serikat, Australia dan Inggris telah mengeluarkan peringatan akan bahaya potensi serangan teroris di sekitar bandara Kabul, Ketiga negara mengeluarkan peringatan agar warganya menjauh dari kawasan di sekitar bandara.