Mike Pence Ungkap Pandangan soal Rasisme dan Kenapa Ia Anti terhadap Frasa "Black Lives Matter"

JAKARTA - Wakil Presiden Amerika Serikat Mike Pence mengatakan para pemimpin gerakan "Black Lives Matter (BLM)" membawa agenda politik "radikal kiri". Hal itu ia utarakan ketika diwawancarai CBS News kemarin.

Dalam wawancara itu Pence juga menjelaskan mengapa ia menolak narasi BLM. "Apa yang saya lihat pada para pemimpin gerakan BLM adalah agenda politik orang-orang radikal kiri yang akan menggunduli polisi," katanya. 

"Itu akan menghancurkan monumen yang membendung gerakan kiri radikal dan mendukung seruan untuk aksi kekerasan yang sedang mereka dukung," tambah Pence.

Lalu, ketika ditanya wartawan apakah itu artinya Pence tidak akan bilang bahwa nyawa warga kulit hitam itu penting, ia menjawab: Aku benar-benar percaya bahwa semua kehidupan itu penting. Dan di situlah letak hati rakyat Amerika.

Pence mengatakan dirinya terinspirasi oleh Martin Luther King dalam hal persatuan bangsa Afrika-Amerika. "Saya telah bercita-cita sepanjang karier saya untuk menjadi bagian dari pekerjaan yang berkelanjutan itu. Ini benar-benar masalah inti bagi saya," kata Pence. 

Wawancara tersebut secara keseluruhan membahas apa alasan di balik pernyataan bahwa Pence menolak untuk mengucapkan frasa "Black lives matter" ketika diwawancara 6ABC Action News. Saat diwawancara, Pence lebih memilih mengatakan "All lives matter," sebuah narasi yang sering disebut oleh orang-orang nonkulit hitam sebagai tanggapan terhadap BLM.

Seperti diketahui, BLM terbentuk pada 2012 pascakematian pelajar kulit hitam berusia 17 tahun, Trayvon Martin karena ditembak oleh George Zimmerman. Kasus ini memicu sentimen rasial, setelah juri menyatakan Zimmerman tak bersalah atas kasus tersebut.

Gerakan BLM semakin meluas seiring dengan meningkatnya kasus-kasus diskriminasi terhadap warga kulit hitam. Mereka terus berusaha melawan kebrutalan dan tindakan rasisme yang dilakukan oknum polisi.

Beberapa tuntutan politik dari gerakan ini adalah meminta adanya reformasi kepolisian. Selain itu mereka juga meminta pengalihan dana kepolisian untuk kepentingan kemasyarakatan, mengubah standar penggunaan kekuatan kepolisian dan menuntut akuntabilitas polisi lebih banyak.