Anies Baswedan: Hanya 2,3 Persen Warga Jakarta Terpapar COVID-19 Setelah Divaksin

JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengungkap hanya sedikit warganya yang tetap terpapar COVID-19 meski sudah mendapatkan vaksin. Berdasarkan data yang dimilikinya, hanya 2,3 persen warga Jakarta yang terpapar COVID-19 meski telah divaksin.

Ia mengatakan, persentase itu berdasarkan data yang dihimpun Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sejak Januari-Juli lalu.

"Data di Jakarta menunjukkan bagi yang sudah vaksin, yang terpapar itu angkanya hanya 2,3 persen," kata Anies dalam diskusi daring, Minggu, 22 Agustus.

Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) ini juga menyebut angka fatalitas paparan COVID-19 terhadap pasien yang sudah divaksin hanya mencapai 0,033 persen atau 30 orang dari 100 ribu pasien. Hanya saja, hal ini terjadi karena mereka memiliki penyakit komorbid.

"Apakah ada yang mengalami fatalitas? Ada 0,033 persen atau 30 dari 100 ribu orang. Siapa itu, mereka adalah orang yang memiliki gangguan kesehatan, komorbid berat," ujar Anies.

"Itulah sebabnya kita menemukan kasus seperti ini tapi secara umum terlindungi dengan adanya vaksin," imbuhnya.

Sementara untuk data vaksinasi di DKI Jakarta, dia mengatakan saat ini sudah melampaui target atau mencapai 103 persen. Per hari ini, kata Anies, jumlahnya bahkan sudah mencapai 9,4 juta.

Lebih lanjut, ia menegaskan vaksin COVID-19 adalah seperti helm untuk memberikan perlindungan. Tapi, masyarakat tetap harus berhati-hati dan menaati protokol kesehatan demi mencegah paparan COVID-19.

"Ini untuk menjelaskan karena ada yang berpandangan toh, tetap kena meski sudah divaksin. Iya, (pakai, red) helm tetap bisa kecelakaan tergantung bagaimana kita menjalankan kendaraannya. Tapi walau jatuh sudah pakai helm lebih aman," pungkas Anies.