2 Anggota Satpol PP di Pamekasan Berkelahi karena Nasi Kotak, Kini Sudah Berdamai
SURABAYA - Perkelahian dua anggota Satpol PP di Kabupaten Pamekasan, Madura, berakhir damai. Keduanya juga tidak dikenakan sanksi, meski telah mencoreng Korps Penegak Perda gara-gara berkelahi karena nasi kotak.
"Masalahnya sudah selesai, mereka sudah saling memaafkan dan berdamai. Untuk sementara tidak dikenakan sanksi," kata Kasatpol PP Pamekasan, Kusairi, dikonfirmasi, Rabu, 18 Agustus.
Kusairi mengaku langsung memanggil bawahannya pasca perkelahian dan memberikan teguran lisan. Kusairi berharap masalah tersebut menjadi pembelajaran penting kedepannya, dan berharap tidak terulang.
"Saya sudah panggil kedua anggota itu, dan keduanya sudah saling memaafkan. Saya minta mereka agar tidak membuka gambar buruk di depan umum," ujarnya.
Baca juga:
- Hakim Cabut Dakwaan 13 MI Jiwasraya karena Rumit, Jaksa Bakal Revisi Hingga Tempuh Jalur Hukum
- KPK Ingatkan Kemensos Bantuan Sosial Berbentuk Barang Jangan Diteruskan
- Facebook, Instagram dan TikTok Blokir Akses Kelompok Taliban
- Koalisi Profesi Kesehatan Prihatin, Pemerintah Masih Belum Konsisten Prioritaskan Kesehatan Tangani Pandemi
Kusairi menyatakan akan memberikan sanksi dan menindak tegas jika terjadi hal serupa. Oleh karena itu, ia meminta seluruh bawahannya menjaga marwah instansi tersebut. "Masalah sudah biasa terjadi, dan masalah ini akan menjadi pelajaran penting ke depannya," katanya.
Keributan dua anggota Satpol PP Pamekasan terjadi usai upacara bendera memperingati HUT ke-76 RI di halaman pendapa Ronggosukowati, Pamekasan, Selasa, 17 Agustus. Keduanya berkelahi gara-gara nasi kotak.