Ambruknya Kekuatan John Gotti 'Teflon Don' di Bawah Kesaksian Rekannya Sendiri
JAKARTA - Bos mafia, John Gotti, yang dijuluki 'Teflon Don' dijatuhi hukuman penjara seumur hidup setelah dinyatakan bersalah atas 14 konspirasi pembunuhan dan pemerasan. Sebelum divonis, Gotti sempat lolos dari berbagai jerat persidangan selama 1980-an. Julukan 'Teflon Don' terhadap Gotti dikarenakan kuatnya ia. Saking kuatnya, gabungan badan-badan penegak hukum AS tidak dapat membuat tuduhan kepadanya.
Beberapa saat setelah hukumannya dibacakan di pengadilan federal di Brooklyn, ratusan pendukung Gotti menyerbu gedung persidangan. Mereka juga menjungkirbalikkan dan menghancurkan mobil sebelum dipaksa mundur oleh bala bantuan polisi.
Melansir History, 23 Juni, Gotti lahir dan dididik di jalanan New York yang kejam. Gotti memiliki sebelas saudara perempuan dan laki-laki. Ayahnya jarang bekerja dan menghabiskan uang yang dimiliki keluarga untuk berjudi.
Gotti menjadi kepala keluarga Gambino yang kuat, setelah bosnya, Paul Castellano, dibunuh di depan sebuah restoran steak di Manhattan pada Desember 1985. Pembunuhan geng yang pertama dalam tiga dekade di New York, diorganisir oleh Gotti dan rekannya Sammy "the Bull" Gravano.
Keluarga Gambino terkenal akan operasi narkotika ilegal, kegiatan perjudian, dan pencurian mobil. Selama lima tahun, Gotti dengan cepat memperluas kerajaan kriminalnya. Kaluarga Gambino tumbuh menjadi mafia yang paling kuat di AS.
Terlepas dari publikasi luas tentang kegiatan kriminalnya, Gotti berhasil menghindari hukuman beberapa kali. Hal tersebut dikarenakan ia dan anak buahnya kerap mengintimidasi saksi, hingga saksi ketakutan atau mengubah kesaksiannya.
Pelarian berhenti
Namun, pada 1990, pelarian Gotti terhenti. Ia mendapat dakwaan berkonspirasi pembunuhan dalam kematian Paul Castellano, yang mana bosnya sendiri. Rekannya selama ini, Gravano, setuju untuk bersaksi melawan Gotti di pengadilan distrik federal. Namun, tidak cuma-cuma, Gravano setuju dengan imbalan hukuman penjaranya dikurangi.
Dalam persidangan, Salvatore Gravano mengatakan Gotti terlibat dalam sepuluh pembunuhan. Gravano juga menceritakan bagaimana pada 1985, di depan sebuah restoran steak di Manhattan, ia dan Gotti menyaksikan pembunuhan Paul Castellano, kepala keluarga Gambino saat itu.
Pada 2 April 1992, Gotti dinyatakan bersalah dalam segala tuduhan. Dan pada 23 Juni, ia dijatuhi hukuman penjara seumur hidup tanpa pembebasan bersyarat. Rekan Gotti terdekat lainnya, Frank Locascio, juga dijatuhi hukuman seumur hidup. Ia dinyatakan bersalah atas tuduhan yang sama. Gotti dan Locascio juga didenda sebesar 250 ribu dolar AS.
Baca juga:
Gotti menolak memberikan keterangan setelah dijatuhi hukuman seumur hidup. Tetapi, Locascio mengatakan saat di ruang sidang yang penuh sesak bahwa dia tidak bersalah atas semua tuduhan.
"Namun, saya bersalah karena menjadi teman baik John Gotti. Dan jika ada lebih banyak orang seperti John Gotti di bumi ini, kita akan memiliki negara yang lebih baik," katanya.
Ketika masih dipenjara, Gotti meninggal karena kanker tenggorokan pada 10 Juni 2002. Sementara, Salvatore Gravano dibebaskan setelah lima tahun dipenjara, meski kemudian dipenjara lagi karena menjual narkoba di Arizona, berdasarkan bukti seorang informan di organisasinya sendiri.
Putra John Gotti, John Gotti Jnr, mengambil alih menjalankan bisnis keluarga Gambino. Namun, ia dipenjara pada 1999 karena suap, pemerasan, judi dan penipuan.