Lelang Memorabilia Nazi di Queensland Akhir Pekan Ini Tuai Kritik Pedas
JAKARTA - Lelang memorabilia Nazi, termasuk pakaian, Patch, pin, dan lainnya digelar balai lelang Danielle Elizabeth di Queensland, Australia Sabtu 14 Agustus waktu setempat.
Di antara lusinan barang yang ditawarkan untuk dilelang adalah ban lengan Perang Dunia II 'Bintang Daud Yahudi' yang terdaftar sebagai barang langka. Ban lengan putih menampilkan Bintang Daud biru, dengan kata ghetto tertulis di atasnya dengan huruf hitam.
Juga dilelang dalam kesempatan ini adalah Lambang Waffen SS Cap, sebuah patch bahu pensiunan perwira Nazi yang dibordir dengan tangan 'luar biasa', dan tunik perwira SS. Menjadi menarik, karena Waffen SS adalah satuan elite kepercayaan pemimpin Nazi, Adolf Hitler.
Danielle Elizabeth adalah pedagang barang antik dan juru lelang Australia. Salah satu bisnis barang antik pertama di Stanley St. Brisbane, didirikan oleh keluarga pemilik perusahaan, menurut situs web perusahaan. Barang-barang yang dijual oleh Danielle Elizabeth telah ditampilkan dalam sejumlah film layar lebar, termasuk Thor dan Pirate of the Caribbean, menurut situs tersebut.
"Mencari keuntungan dari hasil kejahatan tergelap dalam sejarah ini sangat memuakkan," kata Dr. Dvir Abramovich, Ketua Komisi Anti-Pencemaran Nama Baik, salah satu organisasi Hak Asasi Kemanusiaan Australia mengutip The Jerusalem Post Jumat 13 Agustus.
Abramovich telah mendorong untuk melarang penjualan memorabilia Nazi dalam kampanye nasional.
"Jika Danielle Elizabeth meluangkan waktu untuk memikirkan 1,5 juta anak yang dibunuh oleh Nazi, mungkin mereka akan berpikir dua kali tentang perdagangan instrumen kematian ini. Jika Hitler masih hidup hari ini, dia akan memuji Danielle Elizabeth karena merayakan dan memuliakan tindakan mengerikan rezimnya," tukasnya
"Bayangkan warisan kematian dan penderitaan tiran jahat itu tetap hidup. Bayangkan penderitaan yang harus dirasakan oleh para penyintas Holocaust saat ini. Siapa pun yang menawarkan barang-barang terkutuk dan berlumuran darah ini menodai ingatan para korban dan seharusnya malu," kritiknya.
Baca juga:
- Kabul Terancam Jatuh ke Tangan Taliban, AS Kerahkan 3.000 Tentara untuk Evakuasi Staf Kedutaan Besar
- Murah Meriah cuma Rp1,4 Jutaan, Sertifikat Vaksin COVID-19 Palsu Laris Manis di Pasar Gelap
- Taliban Bersiap Kuasai Afghanistan, AS dan Inggris Kirim Ribuan Tentara ke Kabul
- Dokumen Keuangan Bocor, Hamas Disebut Memiliki Portofolio Investasi Luar Negeri Senilai Rp7,6 Triliun
Untuk diketahui, tahun lalu Abramovich juga mengkritisi penjualan jaket tank dengan lambang swastika Nazi serta Waffen SS, juga seragam dan helm tentara Nazi dengan lambang swastika dan elang Nazi.