Direktur CIA Terbang ke Israel, Palestina Diizinkan Bangun 1.000 Rumah di Tepi Barat
JAKARTA - Jarang terjadi, otoritas Israel mengizinkan pembangunan massal properti Palestina di kawasan Tepi Barat. Keputusan ini datang saat Direktur Israel William Burns berada di negara tersebut.
Disebut sebagai langkah dramatis, Menteri Pertahanan Israel Benny Gantz menyetujui pembangunan sekitar seribu unit pemukiman Palestina di Area C. Dengan Administrasi Sipil juga diharapkan untuk memajukan rencana untuk lebih dari 2.000 rumah pemukim di Area C pada awal minggu depan.
Mengutip The Jerusalem Post, Rabu 11 Agustus, inisiatif pembangunan yang berbeda diumumkan secara bersamaan pada Hari Rabu. Administrasi Sipil jarang memberikan persetujuan Palestina untuk membangun di Area C Tepi Barat, yang berada di bawah kendali militer dan sipil IDF.
Terkait atau tidak, langkah itu dilakukan setelah Direktur CIA William Burns, yang berada di Israel, mengadakan pertemuan terpisah dengan Perdana Menteri Naftali Bennett dan Gantz.
Dalam pertemuannya dengan Menteri Pertahanan Benny Gantz, keduanya membahas berbagai inisiatif untuk kerja sama intelijen. Serta kebutuhan untuk memperkuat Otoritas Palestina dan aktor moderat tambahan di kawasan itu, sebut Kementerian Pertahanan Israel.
Israel sendiri diketahui berada di bawah tekanan dari Amerika Serikat untuk membuat isyarat ke Palestina. Situs berita Ibrani Ynet pertama kali memecahkan cerita tersebut, yang kemudian dikonfirmasi oleh sumber kepada The Jerusalem Post.
Baca juga:
- Arab Saudi Buka Umrah untuk Anak Usia 12-18 Tahun yang Telah Menerima Dua Dosis Vaksin COVID-19
- Perusahan Keamanan Siber Ungkap Aktivitas Peretas China, Incar Israel hingga Iran
- Otoritas Bangladesh Mulai Vaksinasi COVID-19 untuk Puluhan Ribu Pengungsi Muslim Rohingya di Cox's Bazar
- Prancis Wajibkan Warganya Tunjukkan 'Tiket Bebas COVID-19' untuk Akses Kafe hingga Layanan Kesehatan
Sementara, hak politik Israel, yang mencakup Partai Yamina Bennett, telah menentang pembangunan Palestina di Area C, Tepi Barat yang dianggapnya harus dimasukkan dalam perbatasan kedaulatan Israel.
Untuk diketahui, Otoritas Palestina dan sebagian besar komunitas internasional percaya, Area C harus dimasukkan dalam perbatasan negara Palestina di masa depan.