Tren NFT Kian Meroket, Perdagangan Non-Fungible Token di OpenSea Tembus Rp1,1 Triliun
JAKARTA – Salah satu marketplace Non-Fungible Token (NFT) ternama, OpenSea mengalami peningkatan volume transaksi perdagangan NFT di platformnya. Volume transaksi NFT kali ini telah memecahkan capaian sebelumnya.
Berdasarkan laporan DailyHodl, OpenSea telah memproses sekitar 78,8 juta dolar AS (setara Rp1,1 triliun) dalam volume transaksi pada 8 Agustus 2021 kemarin. Raihan ini telah memecahkan rekor yang pernah dicapai beberapa hari sebelumnya yang hampir tembus 70,5 juta dollar AS sebagaimana laporan data dari Dune Analytics.
Salah satu founder OpenSea, Devin Finzer menyebutkan bahwa pada 2020 lalu OpenSea hanya memproses 21 juta dolar keseluruhan volume transaksi dalam kurun satu tahun.
Saat ini NFT yang paling populer di OpenSea adalah CryptoPunks yang memiliki volume perdagangan sepanjang masa yakni 305.832,8 ETH atau setara 952 juta dolar AS (sekitar Rp13,7 triliun). Sebagai informasi, CryptoPunks merupakan salah satu proyek NFT generasi pertama di Ethereum.
Baca juga:
NFT CryptoPunks merupakan kumpulan 10 ribu gambar seni piksel gaya 24x24 8-bit yang terdiri dari karakter laki-laki dan perempuan yang terinspirasi dari gerakan punk di London pada kurun 1970-an. Sejumlah CryptoPunk disebut-sebut mempunyai fitur yang sangat langka dibandingkan yang lain.
Selain itu, ada pula Rarible yang merupakan marketplace NFT kedua setelah OpenSea. Rarible memiliki volume perdagangan sebesar 89.469.83 ETH yang beredar di pasaran. Angka tersebut senilai lebih dari 278 juta dolar AS atau setara Rp4 triliun.
Capaian dari OpenSea dan Rarible tersebut membuktikan bahwa aset NFT kian populer dan peminatnya kian meningkat. NFT menyerupai sertifikat digital dengan kode unik atas kepemilikan aset tertentu yang terdiri dari video, gambar, lagu, lukisan, nama dan sebagainya. Transaksi NFT sendiri menggunakan mata uang kripto Ethereum (ETH).