Astronom Eropa Temukan Planet yang Memiliki Air Berlimpah, Bisa Dihuni Manusia?

JAKARTA – Sejumlah peneliti dikabarkan sudah menemukan planet berbatu yang memiliki pasokan air. Temuan tersebut diungkapkan oleh peneliti European Space Observatory (ESO). Planet tersebut termasuk ke dalam kategori layak huni.

Untuk mencapai ke exoplanet (planet luar tata surya) tersebut, manusia harus menempuh jarak 35 tahun cahaya. Para peneliti tersebut mengungkapkan lokasi planet yang memiliki pasokan air tersebut berada di konstelasi Volans.

Mereka memaparkan bahwa exoplanet tersebut berada di jarak yang tepat di sekitar bintang yang sejuk dan terang. Kondisi ini disebut menjadi penyebab kemungkinan air bisa mengalir di permukaan planet tersebut. Peneliti juga menyebut planet tersebut berada di “Goldilocks,” sebuah zona layak huni dan memungkinkan manusia bisa hidup di sana.

“Kami memiliki petunjuk keberadaan planet teresterial di zona layak huni sistem ini,” papar peneliti dalam proyek tersebut, Olivier Demangeon dari University of Porto, Portugal sebagaimana dikutip dari Studyfinds.org.

Selain planet yang sudah disebutkan di atas, peneliti juga menemukan planet layak huni kedua yang jaraknya lebih jauh dari bintang. Planet yang bernama L 98-59 tersebut diklaim mampu menopang kehidupan. L 98-59 disebut sebagai planet berbatu layaknya Venus yang lokasinya berada di zona hangat.

“Planet di zona layak huni mungkin memiliki atmosfer yang dapat melindungi dan mendukung kehidupan,” papar Maria Osorio dari Center for Astrobiologu di Madrid, Spanyol.

Temuan dua planet layak huni tersebut merupakan temuan yang penting dalam upaya manusia melakukan pencarian kehidupan di luar tata surya. Para peneliti menganalisis data dari teleskop Very Large Telescope (VLT) milik European Space Observatory yang berlokasi di Chili. VLT kabarnya telah mendeteksi sejumlah planet yang menyerupai Merkurius, Venus, Bumi, dan Mars.

Meski demikian, para peneliti belum mampu mempelajari atmosfer planet-planet tersebut. Kabarnya, Badan Antariksa Eropa (ESA) akan mulai meneliti atmosfer masing-masing planet pada penghujung dekade ini.

Sebelum temuan dua planet layak huni di atas, para astronom telah mengumpulkan data planet layak huni sebanyak 5.000 exoplanet, padahal galaksi Bima Sakti sendiri diperkirakan memiliki 100.000 juta exoplanet sebagaimana dilansir dari CNBC.