Temukan Beras Bansos Berkutu, La Nyalla: Aneh, Pemeriksaan Produknya Tidak Berjalan

JAKARTA - Ketua DPD La Nyalla Mahmud Mattalitti, meminta pihak yang terkait dalam distribusi bantuan sosial (bansos) untuk lebih teliti melakukan pengawasan dan cek kualitas sebelum mendistribusikan beras kepada masyarakat.

Pasalnya, ditemukan beras bansos yang berkutu saat Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Dardak melakukan sidak di Kabupaten Bangkalan, Madura. Beras-beras tersebut, merupakan bansos dari Kementerian Sosial dalam paket lima kilogram. 

La Nyalla pun meminta masyarakat untuk mengembalikan beras bansos yang diterima apabila ditemukan berkutu dan berwarna kuning.

“Kembalikan saja kalau beras bansos yang diterima tidak layak konsumsi. Segera minta ganti dengan yang kualitasnya lebih bagus. Saya kira Kemensos dan Bulog akan meresponsnya dengan baik,” ujar La Nyalla, Kamis, 5 Agustus.

Legislator Jawa Timur itu pun mendesak Kementerian Sosial agar bertanggung jawab. Sebab tak hanya di Madura, beras berkutu juga ditemukan di Kabupaten Jembrana, Bali. Dimana, ada puluhan kilogram beras bansos di masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) dari Kemensos RI sudah berwarna kekuningan.

“Pembagian beras Bansos berkutu ini sudah berkali-kali terjadi. Saya anggap aneh, mengapa masih saja berulang dan tidak belajar pada kejadian yang sebelum-sebelumnya. Artinya pemeriksaan produk dan quality controlnya tidak berjalan," tegas La Nyalla.

La Nyalla mengaku sudah mengingatkan Kemensos dan Badan Urusan Logistik (Bulog) terkait kualitas beras sejak awal pemberian bansos dicanangkan. Dia meminta pemeriksaan terhadap beras bansos yang akan didistribusikan bisa lebih teliti lagi.

“Makanya saya pernah bilang perlu ada tim monitoring dan evaluasi. Selain menjaga kualitas beras, juga mengevaluasi proses distribusi dan memecahkan masalah di lapangan,” katanya.

Mantan Ketua Umum PSSI itu menilai, ada kemungkinan kasus serupa terjadi di daerah lain. Karenanya, pemerintah daerah dan Bulog di wilayah perlu untuk mengecek kembali stok-stok beras di gudangnya masing-masing.

“Tidak semua bansos dari pemerintah kualitasnya jelek, tetapi poin yang ingin saya sampaikan adalah pentingnya kontrol kualitas secara rutin. Biasanya kualitas beras juga bergantung pada penyimpanan di gudang. Ini domain Bulog untuk memperhatikan stok beras yang ada,” jelas La Nyalla.